Pilpres 2024
TGB Tanggapi Pidato Anies Soal Perbandingan Pembangunan Jalan Era SBY dan Jokowi
Ketua Harian DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi menanggapi pidato Capres Anies Baswedan.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Ketua Harian DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi menanggapi pidato Capres Anies Baswedan yang membandingkan pembangunan jalan era Presiden SBY dan Jokowi.
Tanggapan tersebut disampaikan TGB Muhammad Zainul Majdi melalui akun TikTok DPW Perindo NTB.
Dalam video berdurasi 04.09 menit tersebut, TGB Muhammad Zainul Majdi mengatakan, dia menyimak pidato bakal calon presiden Anies Baswedan yang disampikan pada acara Milad ke-21 PKS, Sabtu (20/5/2023).
Menurut TGB, isi pidato yang disampiakan tersebut menarik karena mengkomparasikan pembangunan jalan tidak berbayar di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dimana dalam pidato itu Anies menyebut, selama 10 tahun kepemimpinan SBY telah dibangun 144 ribu kilometer jalan non tol atau tidak berbayar. Mulai dari jalan provinsi dan kabupaten/kota.
Baca juga: Anies Baswedan, AHY dan Jusuf Kalla Lontarkan Kritik Pedas Terhadap Pemerintahan Jokowi
Angka itu jauh lebih banyak dibandingkan era Presiden Jokowi, selama 9 tahun hanya membangun 19 ribu kilometer jalan non tol.
"Beliau (Anies) sampaikan perbandingannya tujuh setengah kali lipat, pada masa Pak SBY lebih banyak dibandingkan masa Pak Jokowi," kata TGB mengutip pidato Anies.
TGB mengatakan, setelah menyimak pidato Anies tersebut, dia memiliki satu catatan penting, dimana Anies tidak menyebut data secara utuh.
"Bahwa Mas Anies Rasyid Baswedan tidak menyebut/melupakan, saya tidak tahu ini sangaja atau tidak sengaja. Mestinya sebagai bakal calon presiden beliau memaparkan secara utuh," kata TGB.
Dalam pidato tersebut, Anies, kata TGB, tidak menyebut data jalan desa yang dibangun di era Presiden Jokowi.
Dimana selama 9 tahun memimpin sampai akhir 2022, Presiden Jokowi telah membangun lebih dari 316 ribu kilometer jalan desa.
"Kita tahu, bicara tentang mengurangi kesenjangan, bicara tentang mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rayat Indonesia, salah satu instrumennya adalah meningkatkan kemakmuran di tingkat desa," kata mantan gubernur Provinsi NTB ini.
Meningkatkan kemakmuran di tingkat desa, lanjut TGB, yakni dengan mempercepat aktivitas ekonomi dan memperbesar porsi ekonomi yang dirasakan masyarakat tingkat desa.
Salah satu strateginya adalah dengan mengurangi biaya logistik dan memperlancar arus barang dan jasa di desa.
"Produksi-produksi petani kita, padi, kedelai, sapi dan segala macam yang diprodiksi di tingkat desa itu harus dapat diakses dengan mudah, harus memiliki sarana logistik yang baik," katanya.
"Karena itu pembangunan jalan desa itu memegang peran yang sangat penting untuk menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, untuk mengurangi ketimpangan antara desa dan kota," katanya.
Sehingga menurut TGB, jika Anies Baswedan mau bersikap fair (adil), seharusnya juga disebut bahwa pada masa pemerintahan Presiden Jokowi, lebih dari 316 ribu kilometer jalan desa yang tidak terbangun pada masa sebelumnya, kini teratasi.
Itu belum termasuk infrastruktur lain di tingkat desa yang dibangun di era Presiden Jokowi.
Diantaranya, lebih dari satu setengah juta meter jembatan di tingkat desa, lebih dari 500 ribu unit air bersih, dan 42 ribu lebih Posyandu.
Serta beragam infrastruktur di tingkat desa yang menjadi perhatian Presiden Jokowi selama sembilan tahun.
"Dengan demikian, kalau kita menyampaikan data secara utuh, pembangunan jalan tidak berbayar pada masa Presiden Jokowi, mulai jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten/kota, dan jalan desa, maka angkanya adalah sekitar 340 ribu kilometer. Jauh di atas pembangunan jalan tidak berbayar pada era sebelumnya," katanya.
Di akhir tanggapannya, TGB berterima kasih kepada Anies Baswedan yang sudah menarik kontestasi kepemimpinan menuju ke kontestasi gagasan.
"Hanya mohon data-data disampaikan secara utuh, jangan setengah-setengah," tandas TGB.
(*)
Pilpres 2024
SBY
Presiden SBY
Presiden Jokowi
Susilo Bambang Yudhoyono
TGB Muhammad Zainul Majdi
Partai Perindo
Ganjar Pranowo Ogah Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Piih Jadi Oposisi |
![]() |
---|
Sandiaga Uno Ogah Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Alasan MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, Din Syamsuddin Sebut Ini Bukan Kiamat |
![]() |
---|
Alasan MK Tolak Gugatan Pilpres 2024 Anies-Muhaimin Soal Pencalonan Gibran Hingga Bansos Jokowi |
![]() |
---|
KPU Lombok Timur Terima Gugatan PHPU TPN Ganjar-Mahfud di 6 TPS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.