Berita Mataram
Cerita Pemeran Pertunjukan di Loang Baloq, Butuh Waktu Semalam Latihan dan Buat Baju Perang
Farel bersama lima pemuda lainnya memainkan laga dengan tema Perang Badar pada penyambutan kedatangan Wakil Wali kota Mataram
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Dion DB Putra
Laporan wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM- Farel Olix, pemuda asal Sekarbela Kota Mataram yang menjadi pemeran dalam pertunjukan drama Perang Badar di Pantai Loang Baloq, Sabtu (29/4/2023).
Ada kisah menarik darinya. Dia hanya butuh waktu sehari untuk mempersiapkan pertunjukan itu.
Baca juga: Warga Abian Tubuh Mataram Pawai Takbiran Keliling untuk Menyambut Lebaran Ketupat
Farel bersama lima pemuda lainnya memainkan laga dengan tema Perang Badar pada penyambutan kedatangan Wakil Wali kota Mataram Tgh Mujiburrahman di Taman Pantai Loang Baloq.
Kehadiran wakil wali kota ini untuk membuka acara perayaan Lebaran Ketupat atau Lebara Topat warga Kota Mataram.
Saat akan memasuki pintu gerbang Pantai Loang Baloq, TGH Mujib disajikan pertunjukkan Perang Badar yang dimainkan Farel dan lima pemuda lainnya.
Farel menceritakan kegiatan semacam ini rutin dilakukan setiap perayaan Lebaran Topat. Setiap tahunnya tema yang dibawakan berbeda-beda.
Tahun lalu, kata Farel, mereka membawa tema kisah Nabi Yusuf, sementara tahun ini mereka membawakan kisah Nabi Muhammad saat perang Badar melawan kaum Qurais.
"Tahun lalu kita mengusung konsep Mesir, dimana disitu ada kisah Nabi Yusuf,"kata Farel saat ditemui TribunLombok.com seusai pertunjukan.
Dikatakan Farel, waktu yang dibutuhkan untuk latihan hanya sehari semalam.
Penampilan yang mereka berikan tidak berlangsung lama sekitar dua menit dihadapkan wakil wali kota dan rombongan.
Mereka menggunakan baju perang yang dibuat sendiri. Bentuk dari baju yang digunakan mengikuti bentuk yang digambarkan melalui film.
Rompi yang berwarna emas serta helm yang dibuat sendiri mereka bertarung layaknya perang yang dilakukan oleh Nabi Muhammad bersama kaum muslimin.
Selain menggunakan atribut lekap, iringan suara pedang yang bertarung memberikan kesan dramatis nya perang yang dilakukan kaum muslimin dulu.
Pemilihan tema Perang Badar ini juga karena bertepatan kata Farel perang ini dilakukan saat bulan Ramadan dahulunya, inilah yang mendasari mereka memilih konsep ini.
HIV/AIDS di Kota Mataram Masuk Level Mengkhawatirkan, 929 Kasus Sepanjang Januari-Juni 2025 |
![]() |
---|
Inspektorat Kota Mataram Sebut Temuan BPK Terkait Pinjam Nama Perusahaan Hanya Soal Administrasi |
![]() |
---|
Sekolah di Mataram Wajib Pasang Atribut Merah Putih HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Disdik Kota Mataram Belum Berani Eksekusi Anggaran Pengadaan Chromebook Rp1,1 Miliar Tahun 2025 |
![]() |
---|
Pemkot Mataram Jadikan Kampung Nelayan Bintaro sebagai Sumber Peningkatan PAD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.