Berita Bima

Warga Bima Banyak yang Bayar Zakat ke Guru Ngaji dan Dukun Beranak

Warga di Bima masih menjaga kebiasaan membayar zakat ke guru ngaji dan dukun beranak. 

Penulis: Atina | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
baznas.go.id
Ilustrasi Zakat. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Warga di Bima masih menjaga kebiasaan membayar zakat ke guru ngaji dan dukun beranak. 

Kebiasaan ini menjadi tantangan bagi Baznas, untuk memenuhi target Zakat Fitrah setiap tahunnya.

Ketua Baznas Kabupaten Bima, Zainuddin mengungkap, masih banyak warga di Kabupaten Bima yang membayar zakat kepada guru ngaji, janda atau duda tua, hingga dukun beranak.

"Warga yang membayar zakat melalui amil, baru sebagian kecil saja. Seperti di Baznas," akunya. 

Baca juga: PERSIAPAN LEBARAN 2023, Update Harga Minyak Goreng di Alfamart dan Indomaret Hari Ini

Ia menjelaskan, pembayaran zakat ini pun harus kepada orang yang tepat, yaitu sesuai petunjuk dalam al-quran dan a-sunnah. 

Ada 8 asnaf yaitu fakir, miskin, amil, mualaf, hamba sahaya, gharimin, Fiisabilillah dan ibnusabil. 

"Harus kepada 8 asnaf, tidak boleh sembarangan. Apalagi memberikan kepada keluarga," tegasnya.

Dia menjelaskan, penerimaan zakat harus ada akad antara orang yang menunaikan zakat atau yang disebut Muzaki dengan amil. 

Baca juga: Baznas Kota Mataram Dorong Masjid Bentuk UPZ untuk Mempermudah Pengumpulan Zakat Fitrah

"Tidak sembarangan. Saat menerima zakat, amil akan mendoakan muzaki," jelasnya.

Sedangkan pembayaran zakat saat ini masih menggunakan cara-cara yang lama.

Namun Baznas Kabupaten Bima akan terus berupaya, bagaimana masyarakat bisa membayar zakat melalui Baznas.

"Tak perlu ragu membayar zakat di Baznas. Sebab zakat yang dikumpulkan akan disalurkan lagi kepada delapan asnaf," katanya.

Seperti zakat Fitrah yang terkumpul di desa-desa, 30 persen dari jumlah zakat yang terkumpul, langsung dibagikan ke fakir dan miskin oleh pemerintah desa. 

Minimnya pemahaman masyarakat membayar zakat melalui lembaga amil zakat ini, pihak Baznas akan intens melakukan sosialisasi.

Bahkan, sejak Agustus 2023 hingga kini pihak Baznas sudah tiga kali melakukan sosialisasi di tiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Bima.

"Bahkan melalui kegiatan ramadan berbagi Bupati Bima, kami manfaatkan untuk sosialisasi zakat," terangnya.

Baznas juga kata mantan Camat Palibelo ini, sudah bekerjasama dengan MUI Kabupaten Bima melalui Jumat keliling, membantu menyoalisasikan zakat.

"Pemerintah Kecamatan juga sudah diangkat Dai zakat yang berbicara tentang zakat," bebernya.

Selain itu tambahnya, Banzas juga sudah membangun kerjasama dengan Kemenag Kabupaten Bima untuk sosialisasi zakat melalui penyuluh agama.

 

Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved