Pilpres 2024
Said Klaim Puan yang Awali Koalisi Besar, Inisiatif Temui Prabowo, Airlangga dan Cak Imin
Said menegaskan, penamaan yang tepat adalah kerja sama politik besar atau kerja sama akbar Parpol.
TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - PDIP mulai tertarik membahas keberadaan koalisi besar yang digalang lima Ketum Parpol pendukung pemerintah setelah mereka melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi. Bahkan PDIP mengklaim, sebagai pihak yang pertama menggagas koalisi besar terbentuk.
Baca juga: Megawati Enggan Didikte Soal Koalisi Besar, Punya Jagoan Sendiri untuk Pilpres 2024
Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan, partainya yang awal mula menggagas rencana koalisi besar pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Koalisi besar yang akan menggabungkan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Menurut Said, sejatinya ketika dulu Ketua DPP PDIP Puan Maharani melakukan silaturahmi ke pimpinan partai politik (Parpol) adalah untuk membangun kerja sama politik.
Hanya saja, dia menyebut, koalisi besar tidak dikenal dalam sistem presidensil yang dipakai Indonesia.
"Kalau bahasanya kawan-kawan koalisi besar. Saya hindari kata itu karena diksi itu tidak ditemukan dalam sistem presidensil," kata Said di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/4/2023).
Said menegaskan, penamaan yang tepat adalah kerja sama politik besar atau kerja sama akbar Parpol.
"Seharusnya yang pas kerja sama politik besar, kerja sama akbar Parpol. Dan itu memang gagasan awal dari kami oleh PDIP," ujarnya.
Dia menyebut upaya membangun kerja sama akbar Parpol itu dilakukan Puan dengan bersilaturahmi ke Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, juga Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
"Sesungguhnya kan yang memulai PDIP, cuma kemudian masih berjalan satu-satu kan begitu," imbuhnya.
Seperti diketahui, wacana koalisi besar terus menggelinding pasca Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Plt Ketum PPP Mardiono bersilaturahmi dengan Presiden Jokowi di kantor DPP PAN.
Pascapertemuan itu, Prabowo muncul bagaikan magnet koalisi. Sejumlah Ketum Parpol berdatangan menemui Pranowo di kediamannya. Mulai dari Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra, Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketum PAN Zulkifli Hasan, juga Ketum PKB Cak Imin.
Sejak itu pula, sejumlah survei mencatat elektabilitas Prabowo sebagai Capres meroket mengungguli Ganjar Pranowo.
Sejumlah pengamat menyebut, koalisi besar diwacanakan memang untuk mendesak PDIP agar mulai membangun komunikasi dalam menghadapi Pilpres. Jika koalisi besar mengusung Prabowo sebagai Capres, mau tidak mau PDIP harus membuka diri untuk bernegosiasi di posisi Cawapres.
Terkait Capres-Cawapres, Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan bahwa PDIP tak memberikan syarat apapun jika ingin bergabung dalam koalisi besar.
Misalnya, terkait PDIP memberikan syarat Capres yang diusung koalisi besar harus dari partai banteng.
Puan Maharani
koalisi besar
Capres PDIP
Airlangga Hartarto
Prabowo Subianto
Muhaimin Iskandar
Cak Imin
Manchester City Menggila di Kandang Sendiri, Gilas Bayern Muenchen 3-0 |
![]() |
---|
Berikan Layanan Terbaik, RS Mandalika dan BPJS Kesehatan Segera Jalin Kerja sama |
![]() |
---|
Pengamat: Koalisi Besar Akan Terus Membayangi PDIP yang Belum Menentukan Sikap |
![]() |
---|
DPP PSI Antusias Menyambut Wacana Pembentukan Koalisi Besar KIB dan KIR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.