Berita Nasional

Update Berita Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Ada 12 Korban Dikubur Setelah Diracun

Korban tewas dari kasus pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara kembali bertambah.

Editor: Robbyan Abel Ramdhon
DOK ISTIMEWA
Update Berita Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Ada 12 Korban Dikubur Setelah Diracun - Mbah Slamet (kiri) dukun pengganda uang di Banjarnegara dan mayat para korbannya. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Korban tewas dari kasus pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara kembali bertambah.

Kali ini aparat menemukan dua mayat lain sehingga, total korban bertambah menjadi 12 orang.

Para korban ditemukan terkubur di sebuah kebun Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Seperti diketahui, dalam kasus ini, pelaku yang menyamar sebagai dukun pengganda uang adalah Tohari (45) alias Mbah Slamet.

Baca juga: Baznas Lombok Tengah Berikan Santunan dan Voucher Belanja untuk 1444 Anak Yatim

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendry Yulianto mengatakan, pihaknya telah melakukan evakuasi selama tiga hari sampai Selasa (4/3/2023) kemarin.

Pada hari pertama mereka menemukan satu mayat, hari kedua sembilan mayat, dan hari ketiga dua mayat.

"Saya pastikan, hari ini, totalnya 12 mayat," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, Selasa (4/3/2023) dikutip dari TribunBanyumas.com.

Saat dihadirkan di lokasi penggalian jenazah, Tohari tidak dapat menjawab identitas para korban di setiap lubang.

Baca juga: Ini Alasan Pawai Takbiran Kota Mataram hanya Digelar di Tingkat Kecamatan

Tohari hanya bisa menjawab ada dua orang korban, atas nama Irsyad dan istrinya.

Diajak Ritual

Tohari menceritakan bagaimana ia membunuh para korbannya.

Pertama, ia mengajak mereka melakukan ritual di lahan pertanian miliknya sendiri.

Ritual dimulai pukul 19.30 WIB setelah sebelumnya direncanakan pada pukul 16.00 WIB.

Soal apa saja isi ritualnya Tohari mengatakan, ia hanya mengajak korbannya mengobrol-ngobrol saja.

Namun pada saat ritual inilah Tohari melancarkan aksinya dengan memberikan korbannya minuman yang dicampur potasium dan obat penenang.

Setelah menegak minuman tersebut, kata Tohari, korban kemudian tak bisa berbuat apapun.

"Korban hanya muntah sedikit, lalu tidak terasa apa-apa," ujarnya.

Menurutnya, potasium dan obat penenang yang dicampurkan ke minuman sangat ampuh mematikan korbannya.

Bahkan, korban tidak berteriak setelah meminum air yang diberikannya.

"Jadi, korban dikubur setelah betul-betul mati. Kalau belum, ya tidak bisa dikubur," akunya.

Tohari mengaku mengajak para korbannya ke lokasi menggunakan kendaraan miliknya.

Hal tersebut dilakukan lantaran Tohari ingin menghilangkan jejak.

"Jadi, ke tempat saya naik bus. Kalau korban bawa kendaraan, tidak berani, akan ketahuan," katanya.

Pelaku Terlilit Hutang

Tohari mengaku tega menghabisi nyawa para korbannya karena membutuhkan uang untuk membayar hutang.

Selain untuk membayar hutang, kata Tohari, uang para korbannya dirampas untuk kebutuhan sehari-hari.

"Uangnya untuk membayar utang dan kebutuhan sehari-hari," tutur Tohari.

Hasil Autopsi 9 Jenazah

Saat ini, sembilan jenazah korban pembunuhan dukun pengganda uang di Banjarnegara telah diperiksa tim forensik Bidokkes Polda Jawa Tengah.

Dalam pemeriksaaan terungkap enam jenazah berjenis kelamin laki-laki.

Lalu, sisanya tiga orang berjenis kelamin perempuan.

"Usianya antara 25 hingga 50 tahun," kata Kepala Bidang (Kabid) Dokkes Polda Jateng, Kombes Sumy Hastry Purwanti, Selasa, dikutip dari TribunJateng.com.

"Kami perkirakan waktu kematian antara 6 bulan sampai 24 bulan," jelas Sumy.

Mengenai penyebab kematian, korban disebut lemas karena racun.

"Racunnya jenis apa nanti menunggu hasil laboratorium forensik," papar Sumy.

Sumber: Tribunnews.com

Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved