Ramadhan 2023

Suka Duka Dai Khuruj Keliling dari Masjid ke Masjid, Rela Tinggalkan Anak Istri Demi Berdakwah

Para pendakwah yang biasanya datang berkelompok itu menginap di masjid-masjid selama Ramadhan. Mereka rela meninggalkan anak istri demi dakwah.

TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Para pendakwah Khuruj yang sedang berkegiatan di Masjid Al-Ikhlas Ponggong, Desa Dasan Baru, Kecamatan Kopang, Lombok Tengah, Kamis (30/3/2023). 

"Selama Ramadhan itu kita targetkan harus berdakwah di 16 masjid, dan di masing-masing masjid itu minimal kita 3 hari di sana," terangnya.

Pengorbanan yang tidak ada bayaran, ia rela meninggalkan anak dan istri untuk berdakwah di desa orang bukan hal yang mudah dilakukan.

"Kalau dibilang ada manfaatnya untuk kita sih banyak, tapi bukan dalam bentuk materi namun lebih berharga dari itu, amal jariah," tegasnya.

Para pendakwah ini tak dinaungi lembaga apapun, termasuk biaya selama berdakwahnya, semua diperoleh dari sumbangan masing-masing anggota.

Hingga para dai ini juga kerap disebut "Dai kompor", karena dalam kegiatan dakwahnya, saat iktikaf di masjid, mereka membawa perlengkapan kompor dan peralatan dapur lainnya.

Dalam satu kelompok, terkadang para dai khuruj ini berisikan 8 orang hingga puluhan orang, tergantung dari banyaknya relawan yang mau bergabung.

Setelah selesai dari satu masjid, para kelompok ini nantinya akan berpindah ke masjid yang lain.

Kegiatan tersebut rutin dilakukan, bukan hanya selama Ramadhan, namun juga setiap saat tergantung dari kesiapan para relawan yang tergabung dalam kelompoknya.

"Kalau kegiatan seperti ini bukan hanya di bulan Ramadhan saja, secara umum dalam satu bulan harus ada agenda kita ke masjid masjid," tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved