Berita Lombok Barat

Penjelasan Soal Tradisi Mandi Junub Masyarakat Lombok Barat untuk Sambut Bulan Suci Ramadhan

tradisi ini dinamakan mandi junub karena harus mandi bersih yang pada intinya adalah untuk membersihkan diri

Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBYAN ABEL RAMDHON
Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Fajar Taufik saat ditemui Tribunlombok.com di ruang kerjanya. Tradisi ini dinamakan mandi junub karena harus mandi bersih yang pada intinya adalah untuk membersihkan diri. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Kegiatan bebersinan atau biasa disebut mandi safar dan mandi junub merupakan tradisi masyarakat Lombok Barat.

Tradisi ini turun-temurun telah diwariskan dan dilakukan untuk menyambut bulan Ramadhan.

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Fajar Taufik mengungkapkan, tradisi mandi junub ini dilakukan untuk membersihkan diri untuk menyambut bulan Ramadhan.

"Biasanya ada yang melakukan di rumah masing-masing, ada yang ke tempat pemandian, bahkan mungkin ada juga yang ke laut yang dilakukan oleh masyarakat kita," terangnya kepada TribunLombok Jumat, (24/3/2023).

Menurutnya, tradisi ini dinamakan mandi junub karena harus mandi bersih yang pada intinya adalah untuk membersihkan diri.

Baca juga: Tradisi Mandi Junub Massal di Lombok Barat Sambut Ramadhan 2023, Begini Maknanya

Fajar mengaku, ia kurang terlalu mendalami tradisi bebersinan ini namun menurutnya diselenggarakannya tradisi ini karena suka cita bisa bertemu kembali dengan bulan suci bagi umat muslim tersebut.

Masyarakat Lombok Barat tidak ada yang mengkhususkan dirinya untuk pergi ke suatu tempat untuk mandi junub tetapi sesuai keinginannya masing-masing.

"Tradisi ini bukan hanya ada di Lombok Barat namun ada pula di Kabupaten Lombok Utara dan dimana saja juga melakukan hal ini."

"Jadi ini semua masyarakat yang ingin memasuki bulan Ramadhan dengan hati jiwa yang bersih melakukan itu," sebutnya.

Ia mengaku akan terus melestarikan tradisi ini karena ini merupakan hal yang baik meskipun tidak wajib dilakukan.

Tentunya, juga melakukan sosialisasi dan mengajak warga untuk melakukan dan menjaga tradisi mandi junub meskipun bukan hal yang wajib.

"Saya berharap ke depannya tradisi ini tetap terlaksana karena ini merupakan kegembiraan menyambut datangnya bulan Ramadhan. Mari kita sambut bulan suci ini dengan hati yang bersih," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved