Dampak Anis Matta dan Fahri Hamzah, Partai Gelora NTB PD Hadapi Pemilu 2024

Konsolidasi akbar kader Partai Gelora NTB yang dihadiri Ketua Umum Anis Matta dan Wakil Ketua Umum Fahri Hamzah selama dua hari ke NTB memberi spirit.

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/LALU HELMI
Konsolidasi akbar Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia tumpah ruah di Lapangan Tugu Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (19/3/2023). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Konsolidasi akbar kader Partai Gelora NTB yang dihadiri Ketua Umum Anis Matta dan Wakil Ketua Umum Fahri Hamzah selama dua hari ke NTB memberi spirit baru bagi DPW Partai Gelora NTB.

Hal itu diungkapkan Ketua DPW Partai Gelora NTB Lalu Pahrurrozi kepada TribunLombok pada Senin (20/3/2023).

Diakuinya, animo dan respons masyarakat terhadap kedatangan Anis Matta dan Fahri Hamzah di NTB sangat tinggi.

Kehadiran Anis Matta dan Fahri Hamzah membawa pesan tersendiri bagi pihaknya di NTB.

Momen tersebut terbukti mampu menunjukkan gambaran kekuatan dan konsolidasi awal pengurus, kader, dan simpatisan Partai Gelora NTB menyongsong Pemilu 2024.

"Apa yang kami lakukan dalam dua hari terakhir ini, 18-19 Maret dengan kedatangan Ketua Umum Partai Gelora, Bapak Anis Matta, dan Waketum Bapak Fahri Hamzah, punya tujuan untuk memperluas basis ideologis partai yang memiliki narasi dan persepsi terkait arah baru bangsa," katanya.

"Sekaligus menyegarkan konsolidasi struktur dan caleg yang dilakukan selama ini," katanya.

Baca juga: Fahri Hamzah Ingin Awal Kemenangan Partai Gelora di Pemilu 2024 Dimulai dari NTB

Dengan melihat geliat massa di setiap acara, maka kemenangan Partai Gelora NTB pada pemilu 2024 diakuinya terasa makin dekat.

Pihaknya di NTB berkomitmen akan menjadikan daerahnya sebagai penopang utama kemenangan Partai Gelora.

Lalu Pahrurrozi merincikan sejumlah alasan mengapa optimismenya membuncah.

Padahal, diketahui Partai Gelora merupakan partai baru yang akan berlaga pertama kali pada pemilu 2024 nanti.

Ia menuturkan, sejumlah rilis lembaga survei terpercaya menunjukkan bahwa 92,3 persen menyatakan tidak ada kedekatan dengan partai politik tertentu (party id yang rendah).

Dijelaskan, rendahnya bounding antara partai dengan pemilih, paling tidak menunjukkan dua hal.

Pertama, peluang partai baru untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari pemilih di Indonesia sangat tinggi.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved