STKIP Hamzar Wisuda 128 Mahasiswa, Lulusan Diminta Berkontribusi untuk Masyarakat
STKIP Hamzar meluluskan sebanyak 128 orang yang terdiri dari 62 mahasiswa PGSD dan 66 mahasiswa PGPAUD
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Hamzar kembali meluluskan ratusan mahasiswanya dalam kegiatan wisuda yang berlangsung di Hotel Aruna Senggigi, Lombok Barat, Kamis (16/3/2023).
Dalam kegiatan wisuda kali ini STKIP Hamzar meluluskan sebanyak 128 orang yang terdiri dari 62 mahasiswa PGSD dan 66 mahasiswa PGPAUD.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Maraqitta'limat TGH Hazmi Hamzar mengatakan, ilmu yang diperoleh selama di bangku kuliah haruslah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk diri, keluarga dan masyarakat.
Ilmu yang didapatkan menjadi pondasi dasar dalam memperoleh karunia yang lebih dari Tuhan.
"Jangan sampai nanti ada istilah sarjana nganggur. Tak mesti ada yang menganggur karena Allah SWT telah memberikan dia ilmu pengetahuan. Mereka harus memanfaatkan semua potensi yang dimiliki saat ini," kata TGH Hazmi.
Baca juga: STKIP Hamzar Jadi PTS Pertama yang Implementasikan Kurikulum MBKM di NTB
Selain langsung bekerja, ia juga meminta para lulusan S1 PGSD dan PGPAUD STKIP Hamzar agar bisa melanjutkan studinya ke jenjang S2.
Sebab persaingan ke depan tak cukup hanya jadi sarjana saja, namun bagaimana agar peluang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi harus direbut.
Hazmi menerangkan, lembaga pendidikan di Yayasan Maraqitta'limat sendiri sangat banyak, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi.
Lulusan calon guru dari PGSD dan PGPAUD STKIP Hamzar diharapkan bisa ikut mengisi kebutuhan guru di lembaga pendidikan dasar itu dalam rangka menciptakan pendidikan yang berkualitas.
Terlebih secara umum pihaknya menginginkan agar seluruh lembaga PAUD,TK/RA, dan SD/MI di Provinsi NTB diajar oleh guru-guru yang sesuai dengan jurusannya di kampus.
"Guru PAUD harus yang mengajar adalah orang yang ahlinya. Itu fondasi dasar, tak boleh salah. Sarjana PAUD ini nanti agar betul-betul dimanfaatkan menjadi guru anak usia dini.
Sehingga harus ada regulasi bahwa guru PAUD itu harus yang ahlinya. Sebab sekarang masih banyak guru PAUD yang taman SMA atau SMK," kata anggota DPRD NTB ini.
Intinya kata Hazmi, agar pendidikan anak berkualitas sesuai dengan jenjangnya maka perlu dibarengi dengan regulasi yang memadai. Seperti guru PAUD harus sarjana PGPUD dan guru SD harus sarjana PGSD.
Jika regulasi ini ada, maka akan sangat banyak kebutuhan guru pendidikan usia dini ini di NTB, mengingat jumlah lembaga PAUD semakin banyak.
386 Mahasiwa Poltekpar Lombok Resmi Raih Status Diploma, 75 Persen Sudah Bekerja Sebelum Wisuda |
![]() |
---|
Petinggi PPP NTB Sebut Amran Sulaiman Punya Kans Paling Kuat Pimpin 'Partai Kabah' |
![]() |
---|
Kemenag KSB Jamin Tidak Ada Madrasah Gelar Kelulusan dengan Acara Wisuda |
![]() |
---|
Dikbud Lombok Timur Bakal Panggil Sekolah yang Tetap Gelar Wisuda |
![]() |
---|
Cegah Beban Biaya dan Risiko, Dikbud Lombok Timur Larang Wisuda untuk Jenjang PAUD hingga SMP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.