Pelatda NTB Disetop Karena Kekurangan Dana: Atlet Terlantar, Gaji Belum Dibayar

Setidaknya dari 9 cabor, ada 46 atlet dan 16 pelatih yang terlantar di Pelatda NTB yang sedang dalam persiapan Pra PON 2023

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/JIMMY SUCIPTO
Atlet dari cabang olahraga (cabor) Tinju Sinta Agustini (biru) dan Ainun Azizah (hitam), atlet cabor Panjat Tebing Ade Irma Suryani (jilbab abu), atlet Kempo Rini Kurniati (merah), saat menjelaskan dihentikannya Pelatda NTB di GOR 17 Desember Turida Mataram, Senin (13/3/2023). 

"Bulan ini kita masuk Pelatda. Kita sudah latihan dari tahun 2022 tapi terputus hari ini karena pelatih kami juga kabur. Bagaimana kan gaji kita tidak dibayar dan gaji pelatih," kata Rini di GOR 17 Desember, Turida, Kota Mataram, Senin (13/3/2023).

Rini bersama atlet lain seharusnya hanya berfokus pada pra-PON yang mulai digelar pada bulan Mei 2023 hingga bulan September 2023 nanti.

Kenyataannya, akibat tidak ada gaji untuk para atlet maupun pelatih, atlet-atlet tersebut terpaksa melakukan latihan secara mandiri karena ditinggal pelatih.

"Hanya jogging-jogging saja. Tidak ada porsi latihan yang pada umumnya," kata Rini.

"Kami minta gaji Pelatda untuk kejuaran pra-PON ini diperhatikan oleh Gubernur NTB. Ayo bantu kami agar bisa fokus Pelatda. Karena kami ditargetkan meraih 20 emas di PON Aceh 2024," lanjutnya.

Para atlet yang lain juga menyebut hal yang senada, bahwa proses pelatihan di Pelatda sudah tidak maksimal.

"Pelatih sudah tidak ada. Bulan ini kita harapkan ada kembali untuk latih kebugaran atlet jelang pra-PON. Kondisi kami sudah tidak karuan. Kami juga beli nasi pakai uang pribadi. Dulu nasinya disediakan tapi sekarang sudah tidak ada," ujarnya.

Hal serupa juga dirasakan atlet cabor atletik nomor 3.000 meter halang rintang asal Kabupaten Sumbawa, Dian Ekayanti yang juga merupakan atlet andalan NTB.

Dian yang meraih medali emas di PON Papua tahun 2021 lalu itu mengaku sudah menjalani Pelatda mulai dari Juli 2022.

Baca juga: Lalu Muhammad Zohri Prihatin Kondisi Atlet Pelatda NTB, Singgung Soal Pekerjaan dan Nasib Keluarga

Tepatnya pada bulan Januari 2023, gaji Pelatda sebesar Rp 2,25 Juta untuk persiapan pra-PON tidak dibayar.

"Pelatih kita sudah tidak ada. Kita Latihan sendiri. Kita berharap Pelatda ini dilanjutkan. Karena kondisi fisik atlet lagi turun karena tidak latihan teratur. Bagaimana kita mau lolos kualifikasi PON 2024 kalau begini kondisinya," kata Dian.

Bahkan, sebut Dian, Pemerintah Provinsi NTB terlalu mengada-gada terkait 20 medali emas pada PON ke 21 di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara tahun 2024 nanti.

"Bagaimana mau mencapai target latihan maksimal. Kita terganggu. Mana makanan dan vitamin kita sudah tidak dikasih. Ini sulit bagi kita untuk lolos PON," ujarnya.

Dia berharap agar pemerintah memberikan pengertian kepada semua atlet yang melaksanakan Pelatda untuk persiapan Pra-PON untuk lolos kualifikasi PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara bisa diperhatikan pemerintah.

Menanggapi hal itu, Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengaku selama ini informasi soal atlet yang ikut Pelatda untuk persiapan pra-PON 2023 terdengar baik-baik saja.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved