Lalu Muhammad Zohri Prihatin Kondisi Atlet Pelatda NTB, Singgung Soal Pekerjaan dan Nasib Keluarga
Lalu Muhammad Zohri berharap pemerintah mampu memfasilitasi kebutuhan atlet yang mengikuti Pelatda
Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Sprinter kebanggaan Indonesia asal NTB Lalu Muhammad Zohri buka suara terkait kondisi terkini olahraga di NTB.
Dia mendengar desas-desus dihentikannya pemusatan latihan daerah (Pelatda) Provinsi NTB, hingga hak-hak atlet, pelatih dan lainnya yang belum diberikan.
Peraih medali emas bergengsi nomor lari 100 meter di Kejuaraan Dunia Atletlik U-20 di Finlandia Pelatda sangatlah penting sebagai persiapan menghadapi kompetisi.
“Selain untuk berlatih, Pelatda juga bisa membantu untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi atlet itu sendiri,” kata Zohri saat dihubungi TribunLombok.com, Sabtu (21/1/2023).
Pelari asal Lombok Utara ini mengatakan hak-hak seperti gaji untuk atlet tak bisa dikesampingkan.
Baca juga: Pelatda Terancam Ditutup karena Kekurangan Dana, KONI NTB Minta Perhatian Pemerintah
Zohri menilai, atlet yang mengikuti Pelatda menggantungkan nasib keluarga mereka untuk berlatih, demi mendapatkan gaji dan mampu berprestasi.
“Rata-rata atlet yang mengikuti Pelatda memiliki istri dan anak. Jadi itulah pekerjaan mereka. Mereka berkerja untuk latihan di Pelatda,” urai Zohri.
Zohri pun mengaku dirinya belum memastikan apakah gaji dari Pelatda sudah masuk ke kantongnya.
“Belum saya cek, masih fokus untuk latihan di Pelatnas (pemusatan latihan nasional). Rekeningnya juga berbeda-beda,” ungkapnya.
Pria yang akrab di panggil Badok di kampung halamannya itu pun berharap pemerintah mampu memfasilitasi kebutuhan atlet.
Baik dari sarana dan prasarana, maupun hak seperti gaji untuk para atlet.
Mengingat, kompetisi olahraga nasional terbesar di Indonesia, Pra PON dan PON 2024 Aceh-Sumatera Utara akan segera tiba.
Dalam berita sebelumnya, KONI NTB menyebut Pelatda NTB bisa saja dihentikan dengan alasan keterbatasan anggaran.
Anggaran yang digelontorkan KONI NTB untuk tahun 2023 kurang memadai.
Yakni hanya Rp 9 miliar, dan sebanyak Rp 7 miliar telah digunakan untuk gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB 2023.
KONI NTB bahkan harus rela berutang kepada atlet dan pelatih di Pelatda NTB selama 3 bulan lamanya karena anggaran yang tidak memadai.
(*)
Kormi NTB Ajak Warga Jadi Tuan Rumah yang Baik di Fornas VIII 2025 |
![]() |
---|
Peserta Fornas NTB Meninggal Dunia saat Berlibur di Gili Trawangan |
![]() |
---|
Dukung PON 2028, Danlanal Mataram Siap Sediakan Fasilitas hingga Atlet Bagi NTB |
![]() |
---|
Perjalan Yad Hafizudin Atlet Muda Lombok Timur, Bertanding Tingkat Desa hingga Internasional |
![]() |
---|
Yad Hafizudin Atlet Muda Asal Lombok Timur Raih Emas di 1500 Meter Singapore Open 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.