Olahraga

80 Atlet dari 10 Negara Siap Taklukkan Langit Lombok di Skylancing X’Cross 2025

Kejuaran Skylancing X’Cross Country Championship 2025 sebagai strategis memperkenalkan Lombok sebagai destinasi wisata olahraga kelas dunia.

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
Istimewa
OLAHRAGA - Spot olahraga Paralayang di Sky Lancing Desa Mekarsari, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Lokasi ini akan kembali menjadi tuan rumah ajang paralayang internasional bertajuk Skylancing X’Cross Country Championship 2025, yang dijadwalkan berlangsung pada 13–19 Oktober 2025 mendatang. 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Dunia olahraga dirgantara akan kembali menyorot Lombok, Nusa Tenggara Barat, sebagai tuan rumah ajang paralayang internasional bertajuk Skylancing X’Cross Country Championship 2025, yang dijadwalkan berlangsung pada 13–19 Oktober 2025 mendatang.

Kejuaraan ini merupakan edisi perdana dan akan menghadirkan 80 atlet nasional dan internasional dari 10 negara, memperebutkan total hadiah sebesar Rp300 juta. Ajang ini resmi masuk dalam kalender Paralayang Indonesia 2025 serta menjadi bagian dari program kerja PB FASI dan FASI NTB.

Ketua Sky Lancing Lombok, Roy Rahmanto, menyebutkan bahwa kompetisi ini tidak hanya menjadi panggung olahraga prestasi, tetapi juga momentum strategis untuk memperkenalkan Lombok sebagai destinasi wisata olahraga kelas dunia.

“Untuk pertama kalinya, ajang paralayang Cross Country ini digelar di Lombok. Kami berharap bisa menjadi sarana promosi wisata olahraga, sekaligus menegaskan kesiapan NTB menyambut PON 2028,” ujar Roy, Minggu (28/9/2025).

Hingga akhir September, panitia mencatat 69 atlet telah resmi mendaftar, yang berasal dari Indonesia, China, Hongkong, Malaysia, Thailand, Taiwan, Korea Selatan, Swiss, Kazakhstan, dan Italia.

Kejuaraan ini akan dimulai dari lokasi take-off di Sky Lancing Lombok Paragliding, yang terletak di Dusun Lancing, Desa Mekarsari, Lombok Tengah. Para atlet akan terbang melintasi sejumlah ikon wisata Lombok seperti Dasan Geres, Dam Pengga, Areguling, hingga Jembatan Kembar, sebelum akhirnya mendarat di Lapangan Giri Menang, kompleks Kantor Bupati Lombok Barat. Total jarak lintasan mencapai 24,65 kilometer.

Untuk memastikan masyarakat dapat ikut menikmati ajang spektakuler ini, panitia juga akan menyiapkan fasilitas layar lebar di titik landing.

“Nanti di Lombok Barat, akan disiapkan TV besar untuk memantau penerbangan atlet yang berlaga, jadi nanti semua masyarakat bisa menonton langsung,” jelas Roy.

Baca juga: PGAWC 2025 di Sky Lancing Lombok Target Diikuti 100 Peserta dari 3 Benua

Lebih dari sekadar tontonan olahraga ekstrem, Roy berharap ajang ini dapat menjadi penggerak roda ekonomi lokal, khususnya bagi pelaku UMKM di sekitar lokasi kegiatan.

“Selain tontonan olahraga kelas dunia, kami ingin UMKM lokal mendapat ruang berkembang. Ini juga menjadi edukasi masyarakat tentang paralayang, yang berbeda dengan terjun payung,” tambahnya.

Roy juga menegaskan kesiapan infrastruktur paralayang di NTB dalam menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 mendatang. Menurutnya, cabang olahraga ini telah memiliki fasilitas paling lengkap di antara cabor lainnya.

“Bisa dibilang kita cabor yang sudah paling siap. Pemerintah tidak perlu lagi mengeluarkan anggaran tambahan karena fasilitas sudah tersedia,” ungkapnya.

Sky Lancing Lombok Paragliding bukan pemain baru dalam penyelenggaraan event olahraga dirgantara. Sejumlah kejuaraan bergengsi telah sukses digelar sebelumnya, antara lain:

  • 2022: Kejurda Paralayang NTB, Porprov NTB Cabor Paralayang
  • 2023: Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) Seri Indonesia
  • 2024: International Paragliding Accuracy Championship (IPAC), AFA Asian League, PGAWC Seri Indonesia, Panglima TNI Cup
  • 2025: PGAWC Seri Indonesia, Kejurnas Gantolle

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved