Mandalika Racing Series 2025
Ananda Mikola Dorong Perbaikan Gizi dan Edukasi Safety bagi Pembalap Muda Indonesia
Ananda Mikola, menyoroti gizi pembalap muda Indonesia sebagai kelemahan utama, yang membuat mereka kurang kuat dalam balapan jarak jauh
Penulis: Sinto | Editor: Laelatunniam
Ringkasan Berita:
- Ananda Mikola, menyoroti gizi pembalap muda Indonesia sebagai kelemahan utama, yang membuat mereka kurang kuat dalam balapan jarak jauh (long run).
- Ananda juga menekankan perlunya sosialisasi intensif mengenai safety (keselamatan) kepada pembalap muda agar balapan lebih aman dan berjenjang.
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Wakil Ketua Umum Olahraga Prestasi PP Ikatan Motor Indonesia (IMI), Ananda Mikola, menyoroti soal gizi para pembalap muda Indonesia, termasuk yang berlaga di Mandalika Racing Series.
Menurut Ananda, bakat pembalap Indonesia secara umum sudah sangat baik, berani, dan terampil (skillful), namun kelemahan utamanya terletak pada gizi.
Ia menekankan bahwa pembalap tidak hanya harus berotot, tetapi yang lebih penting, mereka harus bergizi baik.
"Fisik dan gizi kita harus lebih. Menurut pantauan kami, untuk satu putaran kita oke, tapi untuk balapan long run selama balapan 45 menit masih kurang," jelas Ananda di sela-sela balapan Mandalika Racing Series 2025 putaran final, di Sirkuit Mandalika, Minggu (2/11/2025).
Ananda menegaskan, dirinya adalah generasi pembalap micin yang menunjukkan bahwa pembalap selain berotot juga harus bergizi.
Sebagai mantan pembalap, ia menyebut jika bisa memundurkan waktu ke belakang, hal yang akan ia perbaiki adalah persoalan gizi.
"Karena kadang berotot saja belum tentu kuat, nutrisi yang diterima kurang, kalau gizinya baik pasti cara berpikirnya bagus," jelas pembalap Indonesia yang sangat sukses di ajang balap Formula ini.
Secara keseluruhan, Ananda menilai balapan Mandalika Racing Series sudah cukup baik. Namun, hal yang harus ditingkatkan ke depan adalah sosialisasi terkait safety (keselamatan).
Ia menyebut pembalap kelas 250cc dan 600cc sudah memahami safety dengan baik, tetapi pembalap yang masih sangat muda membutuhkan sosialisasi lebih intens.
Lebih lanjut, Ananda menyebutkan, IMI sebagai regulator harus bisa memberikan arahan kepada pembalap dan tim mengenai pelaksanaan aturan, termasuk memberikan masukan kepada sponsor.
"Event ini (MRS) sudah berjalan bagus karena berjenjang juga. Kita akui tanpa adanya event tidak akan lahir juara-juara. Kita harus tetap support juga menganalisa apa saja kekurangannya," demikian Ananda.
Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, menyatakan, kehadiran Ananda Mikola menjadi simbol sinergi antara pembalap, penyelenggara, dan organisasi.
"Kami di MGPA bersama Pride Motorsport dengan dukungan penuh dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) berkomitmen untuk terus menghadirkan ajang balap nasional dengan standar tertinggi, karena Mandalika adalah rumah bagi masa depan motorsport Indonesia," jelas Priandhi.
"Dengan dukungan kuat dari berbagai pihak antara lain Kementerian Pariwisata, Ikatan Motor Indonesia, InJourney, ITDC, Pertamina, dan berbagai sponsor, event Mandalika Racing Series diharapkan terus menjadi wadah lahirnya generasi baru pembalap Indonesia yang siap mengharumkan nama bangsa di kancah internasional," pungkas Priandhi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/Wakil-Ketua-Umum-Olahraga-Prestasi-PP-Ikatan-Motor-Indonesia-IMI-Ananda-Mikola.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.