Pelatda Terancam Ditutup karena Kekurangan Dana, KONI NTB Minta Perhatian Pemerintah

Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) untuk atlet-atlet terbaik asal Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terancam ditutup.

Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Sirtupillaili
Dok.KONI NTB
Atlet lari asal Pulau Sumbawa, Dian Ekayanti yang sedang berlatih di GOR 17 Desember, Turida yang juga merupakan tempat pemusatan latihan daerah (Pelatda) Provinsi NTB. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) untuk atlet-atlet terbaik asal Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terancam ditutup.

Pasalnya, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi NTB tidak memiliki anggaran yang cukup tahun 2023 ini.

Bahkan saat dimulai bulan Juni tahun 2022 lalu, KONI NTB hanya mampu membayarkan 3 bulan gaji dari total 6 bulan Pelatda NTB, hal itu karena kekurangan dana.

"Setidaknya tagihan kita sebesar Rp1,5 miliar dan itu untuk atlet, pelatih serta hal-hal lainnya. Tapi itu belum masuk untuk uang makan ya," ucap Wakil Pembinaan Prestasi KONI NTB, Agus Suharyan saat ditemui TribunLombok.com di ruangannya, Sabtu (21/1/2023).

Masih dijelaskan Agus, Pelatda di NTB setidaknya membutuhkan uang miliaran rupiah per tahun, agar mampu terlaksana dengan baik.

Baca juga: Dewan Minta KONI NTB Kreatif Cari Sumber Anggaran Lain untuk Biayai Porprov 2023

Tetapi, hal ini berbanding terbalik dengan uang kas yang ada di KONI NTB.

Dari total anggaran Rp 9 miliar, Rp 7 miliarnya telah dialokasikan untuk PON NTB 2023 yang akan dihelat pada Februari mendatang.

"Uang Rp 2 miliar saja tidak cukup. Alokasi untuk di kantor saja Rp 1 Miliar, bagaimana kita bisa melanjutkan pemusatan latihan daerah yang notabene harus dilaksanakan setiap hari," tegas Agus.

Agus pun merincikan betapa pentingnya pembinaan atlet di NTB melalui Pelatda.

Menurutnya, Pelatda merupakan jalan satu-satunya untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi atlet.

Dicontohkan olehnya, atlet Provinsi NTB hanya mampu meraih 3 emas saja ketika belum melakukan Pelatda secara rutin.

Begitu kebijakan Pelatda diubah menjadi agenda rutin tanpa henti, terbukti atlet asal Provinsi NTB semakin berprestasi.

Dari raihan prestasi 3 medali emas saja, atlet NTB mampu menyabet lebih banyak medal, yakni 10 emas dan yang terbaru di PON XI Papua, atlet Provinsi NTB menyabet 15 emas.

"Semua itu dicapai oleh atlet asal Provinsi NTB dengan Pelatda," kata Agus.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved