MotoGP Mandalika 2025

Fakta Kontrak MotoGP Mandalika, ITDC Tegaskan Baru Empat Seri Berjalan dari Kesepakatan 10 Tahun

Direktur Operasi ITDC, Troy Reza Warokka, menjelaskan bahwa kesepakatan awal MotoGP Mandalika dengan Dorna Sports adalah untuk 10 seri atau 10 tahun.

Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/ WAHYU WIDIYANTORO
BALAPAN SPRINT - Sejumlah pembalap MotoGP melewati tikungan 3 Sirkuit Mandalika dalam sesi balapan sprint MotoGP Mandalika, Sabtu (4/10/2025). 

TRIBUNLOMBOK.COM - Isu mengenai berakhirnya kontrak penyelenggaraan MotoGP Mandalika pada tahun 2026 dibantah tegas oleh pengelola sirkuit, InJourney Tourism Development Corporation (ITDC), yang sekaligus memastikan bahwa event balap motor dunia ini akan terus berjalan.

Direktur Operasi ITDC, Troy Reza Warokka, menjelaskan bahwa kesepakatan awal MotoGP Mandalika dengan Dorna Sports adalah untuk 10 seri atau 10 tahun. Sejak dimulai pada 2022 hingga seri tahun ini (2025), baru empat seri yang terlaksana, menyisakan enam musim lagi termasuk musim 2026.

“Keputusan untuk menghentikan event seperti World Superbike (WSBK) memang pernah kami ambil. Tapi MotoGP tidak bisa serta merta dihentikan tahun depan begitu saja,” jelas Troy di Sirkuit Mandalika, Minggu (5/10/2025) sore.  

Troy, menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada keputusan apapun untuk meniadakan ajang balap motor bergengsi dunia tersebut.

“Tidak ada putusan itu sampai hari ini. Justru kami berpikir bagaimana MotoGP Mandalika ini bisa terus berjalan dan sustain,” ujar Troy. 

Menurut Troy, MotoGP merupakan satu-satunya event balap dunia yang digelar di Indonesia saat ini dan kehadirannya terbukti memberi dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah, khususnya di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Troy menekankan bahwa setiap kali MotoGP digelar, perhatian dunia tertuju ke Mandalika. Hal ini menjadi ajang promosi besar bagi pariwisata Indonesia. 

“MotoGP ini tidak hanya mendatangkan wisatawan, tapi juga membawa nama Indonesia ke panggung dunia. Pemerintah pusat dan daerah pun memberikan dukungan besar terhadap ajang ini,” katanya.

Sementara direktur utama MGPA, Priandhi Satria menyampaikan, terkait isu Dorna tak memperpanjang kontrak penyelenggaran MotoGP di Indonesia, ia tidak bisa menjawab lebih lanjut karena kontrak ditandan tangani oleh ITDC. 

Namun dirinya mendengar bahwa kontrak akan diperpanjang hingga 10 tahun mendatang.

"Apa yang saya dengar kontraknya akan diperpanjang ya, pembicaraan dengan pemerintah Provinsi NTB dan stakeholder lainnya selama sepuluh tahun kedepan masih berlanjut lagi, Insyaallah ITDC, Pemprov dan Pemerintah pusat bisa menemukan kesepakatan untuk menjalankan ini kedepan," jelas Andhi.

Pada penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2024 lalu, dampak ekonominya mencapai Rp 544,41 miliar.

Menurut data Kajian independen oleh Litbang Kompas mencatat bahwa kontribusi terhadap PDB nasional mencapai Rp542,9 miliar dan Rp291,9 miliar untuk PDB NTB.

Tak hanya itu, UMKM lokal mengalami peningkatan pendapatan antara 3 persen hingga 100 persen serta terjadi lonjakan kunjungan ke berbagai destinasi wisata di Lombok. Sebanyak 2.750 relawan lokal juga ikut terlibat dalam penyelenggaraan, mencerminkan antusiasme dan keterlibatan masyarakat NTB.

“Yang penting sekarang kita gotong royong menyukseskan event MotoGP di Mandalika. Belum ada isu atau keputusan resmi bahwa 2026 tidak ada MotoGP. Jadi mari kita jalankan dulu yang ada dengan maksimal,” tandasnya.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved