Berita Lombok Tengah

Heboh Warga Lombok Tengah Tangkap Nyale yang Muncul Di Siang Hari: Warna Hitam, Bentuk Lebih Pendek

Warga Lombok Tengah yang menangkap Nyale mengaku kaget dengan adanya fenomena ini

Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
ISTIMEWA
Penampakan nyale yang ditemukan pada Minggu, (12/3/2023) pukul 14.00 WITA di Pantai Gili Golong Dusun Gerupuk, Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Warga Lombok Tengah yang menangkap Nyale mengaku kaget dengan adanya fenomena ini. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Masyarakat Lombok Tengah dikejutkan dengan penemuan nyale atau cacing yang muncul tumpah ruah Minggu (12/3/2023) siang.

Padahal biasanya nyale di pantai pesisir selatan Lombok Tengah ini ditemukan pada waktu menjelang fajar hingga terbitnya matahari.

Lokasi penemuan Nyale tersebut yaitu di Gili Gulung di Pantai Gili Golong, Dusun Gerupuk, Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.

Terdapat pula di sejumlah teluk di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

Pemilik akun Facebook @shary yang mengunggah bau nyale pada siang hari ini dengan postingan yang telah dibagikan sebanyak 186 kali.

Baca juga: Sumpah Serapah dalam Adat Bau Nyale di Lombok, Tradisi Agar Nyale Cepat Keluar

Salah seorang nelayan asal Dusun Bumbang, Desa Mertak, Suryadi bersama rekannya Amaq Basir yang menangkap Nyale mengaku kaget dengan adanya fenomena ini.

Suryadi menceritakan, fenomena semacam ini jarang terjadi, bahkan seumur hidupnya ini merupakan pengalaman pertama baginya.

"Ini saya juga kaget, sesampai saya di lokasi kita sempat mengiranya sampah ternyata itu malah nyale, sekarang kami pulang antar hasil sebentar kemudian kami kembali lagi," tutur Suryadi kepada TribunLombok.com.

Ia menyampaikan, nelayan lain sudah turun dari tadi pagi di lokasi, dan sudah mendapatkan beberapa ember nyale.

Seperti yang diketahui nyale keluar dua kali dalam satu tahun yaitu pada tanggal 19 dan 20 bulan 10 penanggalan Sasak.

Kemudian di tanggal yang sama pada bulan 11 yang dikenal sebagai nyale poto (nyale akhir) dan umumnya keluar dini hari bukan siang hari seperti yang terjadi hari ini.

Amaq Basir menambahkan, nyale poto tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda dari nyale pada biasanya.

"Tapi nyale ini berbeda, mau kita katakan nyale air juga tidak, mau kita katakan nyale biasa juga tidak karena ukurannya cukup pendek dimana nyale aik (air) memang pendek namun tidak awet seperti ini ditambah lagi nyale ini warnanya hitam semua," katanya.

Diketahui pagi tadi merupakan tanggal 20 bulan atas penanggalan SasaK sehingga banyak masyarakat yang turun tangkap nyale, yang di kenal sebagai nyale poto.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved