Berita Lombok Timur

Sumpah Serapah dalam Adat Bau Nyale di Lombok, Tradisi Agar Nyale Cepat Keluar

Setiap tanggal 20, bulan 10 dalam penanggalan Suku Sasak, adalah waktu di mana cacing laut atau yang biasa disebut nyale muncul ke pesisir.

|
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Sumpah Serapah dalam Adat Bau Nyale di Lombok, Tradisi Agar Nyale Cepat Keluar - Ribuan masyarakat melangsungkan acara adat Bau Nyale di Pantai Tanjung Aan, Sabtu (11/2/2023). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika    

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Setiap tanggal 20, bulan 10 dalam penanggalan Suku Sasak, adalah waktu di mana cacing laut atau yang biasa disebut nyale muncul ke pesisir.

Tiap tahun, warga Lombok secara rutin mengikuti kegiatan adat yang dirangkaikan dalam sebuah festival bertajuk Bau Nyale.

"Bau" yang berarti menangkap, sementara "Nyale" yang berarti cacing laut, maka Bau Nyale bisa diartikan secara lengkap sebagai menangkap cacing laut.

Berbagai hal unik mewarnai kegiatan Bau Nyale di Lombok ini, satu di antaranya proses penangkapan nyale yang diiringi umpatan kotor.

Baca juga: Malam Puncak Festival Bau Nyale 2023 Dimeriahkan Baiq Gita, Amtenar, hingga Pertunjukan Wayang Kulit

Seperti yang dikatakan Alimudin, warga asal Pujut yang mengaku setiap tahun mengikuti acara Bau Nyale.

"Memang mungkin sudah menjadi tradisinya, jadi ada kepercayaan di kami, jika ingin nyalenya cepat keluar, harus dipanggil dengan sebutan-sebutan kotor," ucapnya saat ditemui TribunLombok.com, di acara Bau Nyale di Pantai Tanjung Aan, Sabtu (11/2/2023).

Terpisah Inak Marnah, warga Sukerare yang datang berburu bersama dua anaknya ini mengaku, dirinya sudah terbiasa mendengar sumpah serapah saat event Bau Nyale.

"Sudah kebiasaannya, malah kami ketawa saja dengarnya," katanya.

Baca juga: Bau Nyale Sudah Dimulai, Warga Dapat Nyale Berember-ember

Menurutnya, hal itu juga diduganya ada pengaruh dari minuman keras (miras).

Akan tetapi, hal seperti itu kata dia, menjadi sebuah keunikan, dan juga menjadi ciri khas ketika melaksanakan acara adat Bau Nyale.

Sebagai informasi, nyale atau cacing laut ini biasanya akan keluar pada waktu air laut surut.

Banyak warga bahkan rela menunggu sejak subuh atau sekitar pukul 05.00 WITA. Sebagian lagi menginap di tepi pantai untuk menunggu waktu yang pas.

 

Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved