Berita Lombok Utara
Menguak Polemik Keberadaan Cidomo di Gili Trawangan
Walau demikian, banyak juga wisatawan yang justru senang karena terbantu dengan adanya cidomo di Gili Trawangan.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Dion DB Putra
Nurdimah kaget saat mendengar informasi rencana pergantian cidomo yang dilontarkan Bupati Djohan Sjamsu.
"Sejak 1969 di sini pak, masih hutan dulu di sini saya sudah jadi kusir. Nggak ada keluhan dari turis, malah mereka senang," katanya.
"Sempat saya dengar cidomo kita ini mau diganti pakai speda listrik, tapi lihat jalanan di sini apa sesuai," lanjutnya.
Nur, sapaan akrabnya meminta Pemda KLU mempertimbangkan kembali rencana itu mengingat banyak warga yang menggantungkan hidup sebagai kusir cidomo.
"Saya bukan pemilik cidomo, pak. Sya hanya membawa, ada kita punya bos, dan banyak juga temen-temen yang hidup sebagai kusir di sini," tuturnya.
Diakuinya, dia bertahan sekian lama menjadi kusir karena penghasilannya baik.
Para kusir mendapatkan Rp 300 hingga Rp 500 ribu per hari.
Biasanya untuk sekali mengantar penumpang di Gili Trawangan para kusir mematok harga Rp 50 hingga 100 ribu tergantung jarak tempuh.
"Modelnya kami berganti sif dengan yang lain. Sedikitnya paling Rp 300 ribu (per hari). Kita juga itu dengan bos, dan orang yang ngasih rumput ke kudanya," kata Nur.
Pergantian cidomo
Mengenai rencana pergantian cidomo dengan kendaraan listrik, Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Utara, Mariadi menilai hal itu akan melahirkan permasalahan baru.
"Jangan sampai ini (cidomo) kita hapuskan dan melahirkan konflik internal dalam masyarakat kita," ucapnya.
Dikatakannya, sekarang ini yang lebih penting adalah bagaimana melindungi pengusaha lokal yang ada di Gili Trawangan.
Selain itu sebisa mungkin mempertahankan ciri khas yang ada di tempat wisata favorit tersebut.
"Orang datang ke Gili Trawangan itu tidak hanya puas melihat pantai dan sebagainya. Namun ada beberapa fasilitas pendukung yang selama ini mereka nikmati, salah satunya cidomo," tuturnya.
Soundtuari Festival Gili Air Resmi Dibuka, Festival Musik dan Seni Visual Pertama di Indonesia |
![]() |
---|
Dispar KLU Proyeksikan Tradisi Maulid Bayan Masuk Kharisma Event Nusantara |
![]() |
---|
WNA India Ditemukan Meninggal di Gili Trawangan, Awalnya Kejang di Depan Kamar Hotel |
![]() |
---|
Kronologi Kades di Lombok Utara Bubarkan Aktivitas Cafe Tuak Diduga Pekerjakan Anak di Bawah Umur |
![]() |
---|
Kades Sukadana Tutup Kafe Tuak yang Meresahkan Warga dan Diduga Pekerjakan Anak di Bawah Umur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.