Kadis ESDM NTB Diperiksa Kejati Terkait Kasus Korupsi Pasir Besi, Izin Tambang Keluar Sejak 2010

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) NTB, Zainal Abidin pasrah saat kantornya digeledah Penyidik Kejaksaan Tinggi NTB.

Saat ditanya terkait kasus korupsi tambang pasir besi di Pringgabaya, Lombok Timur, dirinya mengaku akan mengikuti proses yang ada di Kejaksaan.

"Kita kooperatif ya," jawab Kadis ESDM NTB, Jumat (10/3/2023).

Lebih lanjut saat ditanyakan terkait perizinan tambang, dirinya mengaku izin sudah dikeluarkan sebelum ia menjabat di Dinas ESDM NTB.

Baca juga: Pemprov NTB Investigasi Tambang Pasir Besi PT AMG Pringgabaya, Pemda Lombok Timur Minta Dilibatkan

Dan perizinan tersebut dikeluarkan melalui pihak Kabupaten Lombok Timur, sesuai UU 04 Tahun 2009.

"Izinnya sudah keluar sejak tahun 2010, dari Pak Bupati Sukiman," jawabnya.

Hanya saja di tahun 2014, perizinan tersebut dialihkan menuju Pemprov NTB, melalui ESDM pada tahun 2014.

Zainal tidak ingin banyak komentar, dan mengaku menyerahkan secara penuh proses hukum kepada Kejaksaan Tinggi NTB.

Baca juga: Pemda Lombok Timur dan Masyarakat Minta Gubernur NTB Tutup Tambang Pasir Besi PT AMG di Pringgabaya

Sebagai informasi, Kejati NTB saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap dugaan tindak pidana grativikasi pada aktivitas tambang pasir besi di Dusun Dedalpak, Desa Pohgading, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur.

Dari hasil penyidikan sendiri, Kejati NTB sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

Di antaranya Bupati Lombok Timur, Sukiman Azmy, Mantan Bupati Lombok Timur, Ali Bin Dachlan, Sekda NTB, Lalu Gita Ariyadi, Kadis ESDM NTB, Zainal Abidin, dua pejabat dari Kementrian ESDM dan pihak swasta.

Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.