Opini
Jodoh yang Harmonis Bukan Produk Instan yang Pragmatis
Kisah asmara tidak jarang membuat manusia mampu menghasilkan banyak hal luar biasa dan fundamental.
Oleh Indra Jaya Usman (IJU)
Ketua DPD Partai Demokrat NTB
TRIBUNLOMBOK.COM - Semua orang tentu punya kisah unik tentang kehidupan asmaranya masing-masing. Kisah yang tentu juga menjadi bagian sangat penting dalam kehidupan manusia.
Karena pentingnya bagian dari pengalaman hidup yang bernama kisah asmara ini, sampai-sampai tak sedikit manusia yang mampu menghasilkan berbagai macam produk yang berkaitan langsung dengan kehidupan berasmara itu.
Baca juga: Sandiaga Uno Resmikan De Balen Soultan Poltekpar Lombok, Siap Tampung Tamu Sirkuit Mandalika
Kisah asmara tidak jarang membuat manusia mampu menghasilkan banyak hal luar biasa dan fundamental. Mulai dari jutaan bahkan mungkin milyaran lagu, sajak, puisi, lukisan, film, buku dan banyak lagi jenis produk seni lainnya.
Bahkan ada yang mencoba mengabadikan berbagai kisah asmara mereka dalam bentuk karya fisik yang luar biasa.
Seperti berdirinya Candi Prambanan dan Palaosan di Indonesia, Taj Mahal di India, Prasat Pim Himai di Thailand, Boldt Castle dan Coral Castle di Amerika, Kuil Kodai-Ji di Jepang dan masih banyak bangunan fantastis lainnya.
Banyak kisah dan legenda abadi juga terlahir dari indahnya kisah asmara antar dua manusia ini. Seperti kisah Putri Mandalika yang kini abadi terpatri menjadi panggilan untuk KEK super prioritas nasional di Lombok Tangah, Nusa Tenggara Barat.
Kisah Jack Dawsen dan Rose DeWitt Bukater yang membuat dunia selalu mengingat momen tenggelamnya Kapal Titanic.
Cerita tentang Helen of Troy yang mengisahkan runtuhnya kekuatan besar pemerintahan super kuat akibat asmara. Hingga cerita tentang Adam dan Hawa yang menjadi muasal kehidupan manusia di dunia ini.
Luar biasanya produk fisik dan seni serta budaya yang ditinggalkan dan menghadirkan guratan sejarah dari kisah asmara itu. Menjadi fenomenal karena adanya kisah panjang yang heroik dan dramatis dalam prosesnya.
Kisah-kisah indah yang tak mungkin hadir dari proses singkat yang instan. Cerita berjenjang dengan tahap yang tersambung rapi, meski terkadang tak tampak nyata dalam balutan bingkai yang terlihat baku.
Cerita-cerita indah yang hadir menghiasi hidup dan menginspirasi cara pikir umat manusia ini, ternyata tak hanya berwujud untuk mengikat hubungan antar dua insan semata saja.
Ikatan indah itu juga perlu ada untuk membangun keterhubungan antar para tokoh yang mengabdikan diri untuk keteraturan hidup banyak manusia.
Keteraturan yang menjadi tanggung jawab pemerintah yang dalam sistem tata negara kita saat ini mayoritas dibebankan pada dua orang individu yang cenderung berbeda.
Tentu bukan berbentuk hubungan asmara seperti kisah antara kaum adam dan hawa. Namun hubungan pemahaman dan pengertian antar kepala dan wakil yang hadir karena adanya sejarah kisah bersama.
Sejarah yang menumbuhkan rasa saling mengerti dan memahami yang akan bermuara pada harmonisme hubungan dalam ikatan tanggung jawab yang proporsional.
Seperti indahnya harmonisme yang muncul dalam setiap momentum kebersamaan antara Anies Rasyid Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono contohnya. Tentu nampak karena adanya sejarah antara mereka berdua.
Harmonisme semacam itu tak mungkin tercipta dari ikatan instan yang hadir karena kepentingan sesaat. Ikatan pragmatis yang dipaksakan ada karena keharusan secara politis semata.
Hubungan yang akhirnya akan cenderung bermuara pada kisah yang tidak indah dan berujung merugikan mereka sebagai pemimpin, orang-orang terdekatnya dan masyarakat secara luas.
Banyak cerita sendu yang kita saksikan mengakhiri kisah pasangan pimpinan di negeri ini.
Kisah-kisah tak indah yang terbaca secara semu maupun yang terespose secara nyata di hadapan publik. Tentu bukan kisah yang ingin sering-sering kita dengar dan saksikan.
Maka menjadi bagian dari tanggung jawab kita semua, untuk mencegah kembali tertulisnya goresan kisah tidak indah pasangan pemimpin di negeri ini.
Sebagai rakyat kita wajib peduli terhadap upaya untuk menghadirkan pasangan pemimpin yang harmonis dalam pemerintahan Indonesia kedepan.
Kesempatan untuk mewujudkan kepedulian itu hanya hadir 1 kali dalam 5 tahun. Kesempatan yang sepertinya kecil namun akan berdampak besar dan berkepanjangan bagi semua aspek kehidupan di negeri ini.
Kita tidak boleh tak peduli! (*)
Tantangan Utama Gubernur Iqbal dari Bangsa Sasak Sendiri |
![]() |
---|
Masnun Tahir: Antara UIN Mataram dan NU NTB |
![]() |
---|
Merawat Kebersamaan Tanpa Unjuk Rasa, MotoGP Wajah Indonesia dari NTB untuk Dunia |
![]() |
---|
Hultah NWDI: Warisan Spiritualitas dan Kebersamaan |
![]() |
---|
Refleksi Pelantikan PW NU NTB: Mengikat Ukhuwah, Menata Masa Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.