5 Strata Sosial Masyarakat Suku Sasak: Datu Hingga Pengayah

Masing-masing bangse suku Sasak pada setiap tingkatan yang berbeda–beda memiliki istilah tersendiri

Dok. Lalu Gitan
Masyarakat suku Sasak. Masing-masing bangse suku Sasak pada setiap tingkatan yang berbeda–beda memiliki istilah tersendiri. 

Namun apabila telah memiliki anak, maka penyebutan nama aslinya secara langsung berganti menjadi nama anak yang paling besar dengan diawali sebutan amaq bagi laki-laki dan inaq bagi perempuan.

3. Golongan Pruangse (Golongan Perbape), Golongan ini berada di bawah golongan ningrat dan berada di atas golongan jajar karang.

Meskipun silsilah mereka berhubungan dengan garis keturunanningrat, tetapi karena golongannya berada pada tingkatan di bawah ningrat, maka tidak memiliki gelar kebangsawanan pada awal penyebutan namanya.

Panggilan nama golongan ini sebagaimana nama asli, tanpa ada tambahan status tingkatan golongan.

Misal A dan B adalah dari golonga perbape, maka panggilannya tetap A dan B. Apabila terjadi perkawinan antara A dengan B yang sama-sama dari golongan perbape, dan hasil perkawinannya lahirlah C.

Maka panggilan bagi si A adalah bape C dan B dipanggil inaq C.

4. Golongan Jajar Karang (Bulu Ketujur), Berbeda halnya dengan golongan sebelumnya, golongan jajar karang adalah golongan masyarakat biasa.

Mereka tidak mempunyai nama kekastaan sebagai nama depannya.

Misal si A adalah golongan jajar karang atau bulu ketujur dan B juga dari golongan yang sama, maka A tetap dipanggil A dan B tetap dipanggil B.

Baca juga: 4 Kumpulan Pantun Sasak untuk Menyambut Tamu Berikut Artinya

Penampilan masyarakat mengenakan pakaian adat Sasak.
Penampilan masyarakat mengenakan pakaian adat Sasak. (Dok. Lalu Gitan)

Sehingga apabila terjadi perkawinan antara A dan B, lalu lahirlah C, selanjutnya si A dipanggil amaq C sedangkan B dipanggil inaq C.

5. Golongan Pengayah, masyarakat dalam golongan ini adalah masyarakat dengan golongan paling rendah status sosialnya.

Pada prinsipnya, golongan ini sama dengan golongan jajar karang yang sama tidak memiliki sebutan khusus dalam penyebutan nama.

Misal si A seorang laki–laki dan si B seorang perempuan, panggilan bagi keduanya tetap si A dan si B.

Jika keduanya menikah dan melahirkan anak C, maka panggilannya menjadi amaq C untuk laki-laki dan inaq C untuk perempuan.

Perbedaan yang mendasar dibandingkan dengan golongan sebelumnya.

Golongan ini adalah kelompok masyarakat yang berfungsi untuk membantu keempat golongan sebelumnya untuk menyelesaian pekerjaan dalam pekerjaan atau kegiatan tertentu.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved