Perkuat Peran Ahli Gizi, 32 Orang Pengurus AsDI NTB Periode 2022-2027 Dilantik

Sebanyak 32 orang Pengurus Pimpinan Daerah Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI) NTB masa bakti periode 2022 - 2027 dilantik, di RSUD NTB.

|
Penulis: Setyowati Indah Sugianto | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/SETYOWATI INDAH SUGIANTO
Para Pengurus Daerah Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI) NTB periode 2022-2027 yang dilantik, di Aula Rinjani RSUD Provinsi NTB, Sabtu (25/2/2023). 

Laporan wartawan TribunLombok.com, Setyowati Indah Sugianto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Sebanyak 32 orang Pengurus Pimpinan Daerah Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI) NTB masa bakti periode 2022 - 2027 dilantik, di Aula Rinjani RSUD Provinsi NTB, Sabtu (25/2/2023).

Proses pelantikan AsDI NTB ini berjalan lancar dan khidmat.

Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI) merupakan asosiasi profesi gizi klinik Indonesia yang dibentuk Persatuan Gizi Indonesia (Persagi).

Pengurus AsDI diharapkan mendorong kemandirian dietisien dalam menjalankan profesinya.

Kemudian menghimpun dan mempererat hubungan antar dietisien di seluruh
Indonesia.

Baca juga: RSUD Provinsi NTB Dapat Penghargaan: Sukses Pertahankan Kualifikasi Informatif

Pengurus AsDI NTB juga diharapkan terus meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dietisien dalam bidang dietetik, asuhan gizi dan pelayanan makanan.

Hingga membina hubungan dengan persatuan profesi sesama ahli gizi.

"Jadi pelantikan AsDI kali ini mau memperkenalkan juga sebagai awal kegiatan kepengurusan yang baru kami adakan seminar kesehatan," kata Ketua AsDI NTB Astri Purwanti S.ST.,M.Gz.,RD, usai pelantikan, Sabtu (25/2/2023).

Selain pelantikan PD AsDI NTB, kegiatan ini disertai dengan seminar kesehatan tentang Manajemen Terapi Gizi pada Lansia dengan Malnutrisi.

Malnutrisi pada lansia adalah kondisi serius ketika jumlah kebutuhan nutrisi yang lansia tidak sesuai dengan asupan makanannya.

Kondisi ini bisa juga disebut sebagai gizi buruk atau gizi tidak seimbang pada lansia.

Hal ini bisa mengarah pada dua kondisi yakni kekurangan gizi disebakan tidak mendapatkan cukup nutrisi.

Serta kelebihan gizi yang mendapatkan nutrisi lebih banyak daripada kebutuhan.

Selain itu, pada program kerja AsDI ini akan ada salah satunya percepatan penurunan stunting.

"Nantinya dalam tim percepatan penurunan stunting ini, kami akan berkolaborasi dengan puskemas hingga penanagannya rujuk menuju ke rumah sakit," pungkas Astri.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved