Berita Lombok Timur

Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy Minta Timbangan Manual di Pasar Hewan Ditiadakan

Hal tersebut penting dilakukan mengingat timbangan yang digunakan saat ini masih manual sehingga rentan praktik kecurangan.

|
TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy (tengah). Bupati Sukiman meminta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lombok Timur mengevaluasi timbangan di pasar hewan. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy meminta kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Diskeswan) Lombok Timur mengevaluasi timbangan di pasar hewan.

Hal tersebut penting dilakukan mengingat timbangan yang digunakan saat ini masih manual sehingga rentan praktik kecurangan.

Baca juga: Sukiman Azmy Minta OPD Fasilitasi Atlet Jelang Porprov NTB 2023

"Evaluasi pasar hewan. Bertahun-tahun menggunakan timbangan manual, timbangan itu juga sudah 10 tahun tidak pernah kalibrasi," ucap Bupati Sukiman kepada TribunLombok.com, Senin (20/2/2023).

Bupati mengatakan, timbangan manual hanya akan menguntungkan pihak pembeli dan merugikan para peternak karena tidak akurat.

Ada temuan hampir 50-100 kilogram berat sapi yang hilang karena menggunakan timbangan manual tersebut.

"Kami minta itu dievaluasi dan jangan lagi menggunakan timbangan manual, silakan gunakan timbangan digital," tegasnya.

Bupati juga meminta kepada Diskeswan agar meniadakan timbangan dalam proses jual beli sapi ternak di pasar hewan.

Ia meminta agar mengembalikan cara lama yakni dengan cara tawar menawar langsung antara pembeli dan penjual, tanpa menggunakan timbangan.

Dengan begitu para penjual bisa menjual sapinya dengan harga yang diinginkan dan menguntungkan kedua belah pihak baik dunia maupun akhirat.

"Kasian peternak kita, sudah capek cari rumput kemudian ketika dijual berdasarkan berat ternak malah beratnya tidak sesuai bahkan banyak yang hilang beratnya," ucapnya.

Terkait banyaknya berat sapi yang hilang, bupati menduga ada permainan antara pembeli dengan petugas yang menimbang sapi.

Kepala Diskeswan Lombok Timur H Masyhur mengatakan, timbangan lama masih dipakai karena timbangan digital di Pasar Masbagik sedang diperbaiki.

"Maunya pak bupati agar timbangan itu kita ganti dengan yang digital, tapi timbangan digital ini mudah sekali dia rusak. Sudah berapa kali kita perbaiki itu. Kami juga sudah minta timbangan digital baru di pusat mudahan tahun ini bisa terealisasi," ungkapnya.

Meski masih menggunakan timbangan lama akan tetapi timbangan itu dinilai masih normal dan sejauh ini penimbangan sapi di pasar hewan aman saja.

Bahkan dirinya menginginkan kedua model timbangan itu bisa aktif digunakan baik timbangan digital maupun manual.

Terkait dugaan permainan penimbangan berat sapi di pasar hewan, pihaknya akan menelusuri informasi tersebut. "Kita akan telusuri dulu," katanya.

Dikatakannya, proses jual beli sapi di pasar hewan sebenarnya tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak, mau menggunakan timbangan atau pecawangan (tawar menawar).

Namun sejauh ini, kata dia, belum ada yang mempermasalahkan itu. Kalaupun ada hanya segelintir orang.

"Untuk sementara kita akan tutup dulu yang menggunakan timbangan, sambil kita menunggu timbangan digitalnya selesai diperbaiki," demikian Masyhur. (*)

 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved