Profil Yadi Surya Diputra, Anak Kampung yang Melanglang Buana di Dunia dan Kini Bidik Kursi Senayan

Yadi, demikian nama panggilan masa kecilnya yang ketika kuliah memilih menggunakan nama pena Poetra Adi Soerjo.

Penulis: Atina | Editor: Dion DB Putra
ISTIMEWA/DOK PRIBADI
H Yadi Surya Diputra. 

Selama di Senayan inilah Yadi banyak menghabiskan waktu untuk mengembangkan diri dengan berziarah ke berbagai tempat suci yang jauh.

Hingga menempuh studi diplomasi di Institute of Diplomacy and International Affairs Ministry of Foregn Affairs Taiwan dalam program 2015 Taiwan Study Camp For Future Leaders: Southeast Asia And South Asia.

Dalam karirnya selain terus tampak berada di lingkaran sang macan Senayan, Fahri Hamzah.

Yadi juga tampak selalu berada di lingkaran Prof Din Syamsuddin.

Bersama Prof Din Syamsuddin ia ikut menggawangi berdirinya Pesantren Internasional Dea Malela di Pamangong Sumbawa Besar, di mana Prof Din kala itu mempercayainya sebagai Ketua Bidang Pendidikan Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dea Malela, yang kini sudah berubah menjadi Yayasan Wakaf.

Tentang Perjuangan mendirikan Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) sebagai sebuah Provinsi pemekaran, H. Yadi Surya Diputra (Suryo) adalah salah satu tokoh muda yang berada di balik rencana tersebut dan terus menggulingkan rencana besar tersebut sampai saat ini

Ia kaya pengalaman dan jaringan di pusat ibu kota Jakarta, tempat di mana seluruh kebijakan yang mengatur hajat hidup orang banyak dilahirkan.

Yadi di antaranya pernah menjadi tim asistensi perumusan UU Kearsipan 2009, UU ASN 2014, UU Administrasi Pemerintahan 2014, UU Pemda 2014, UU MD3 2014, dll.

Dengan sejuta pengalaman dan jaringan tersebut, kini Yadi berikhtiar untuk maju menjadi Calon Anggota DPR RI dari Partai Gelora Dapil Pulau Sumbawa.

Motivasi utamanya menuju senayan adalah memegang amanah kyainya yang akrab disapa Buya Dr.K.H. Zulkifli Muhadli.

Sang kyai berpesan kepada seluruh anak didiknya "jadilah manusia yang paling banyak bermanfaat bagi banyak manusia".

Bagi Yadi, politik adalah ladang amal terbesar kita, dan kekuasaan adalah jalan tercepat dalam menggapainya.

Jika kita menjadi orang kaya, paling mampu menyekolahkan 10 anak-anak.

Tapi jika kekuasaan di tangan, cukup dengan satu tanda tangan ribuan orang bisa menempuh pendidikan.

Dengan tagline Muda, Cerdas dan Berani, Yadi optimistis menyibak takdir menempuh ikhtiarnya menjadi anggota DPR RI.

"Bagi yang merasa negara kita hari ini sedang baik baik saja, kehidupan ekonomi aman-aman saja, keuangan keluarga tak bermasalah, anak-anak kita mudah dapat kerja, maka pertahankan keadaan itu, jangan pilih saya! Tapi jika justru faktanya sebaliknya, maka kirim saya ke Senayan. Akan saya guncang bumi dan langit Jakarta seperti Gunung Tambora mengguncang dunia," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved