Berita Lombok Timur
Kendalikan Kasus Stunting, DP3AKB Lakukan Monev Progres Pengendalian Stunting
inas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) telah melaksanakan monev progres pengendalian stunting.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) telah melaksanakan monev progres pengendalian stunting, yang diikuti oleh 21 Camat dan 14 Desa di Lombok Timur.
Hal ini dilakukan demi menekan peningkatak kasus stunting di Kabupaten Lombok Timur.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Lombok Timur, Suhartatik Sukiman Azmy setelah dikonfirmasi TribunLombok.com, Kamis (9/2/2023), berharap agar semua desa dapat mengendalikan stunting di wilayah kerjanya.
"Kami harap dalam penaganan stunting ini desa bisa mendayagunakan ADDnya," ucapnya.
Baca juga: Peringati Hari Gizi Nasional, RSUD Provinsi NTB Gelar Penyuluhan Stunting
Dengan adanya penganggaran tersebut diharapkan kasus stunting tidak bertambah di setiap desa.
Begitu pun juga diharapkan para desa bisa memberikan bantuan kepada keluarga berisiko terkena stunting seperti ibu bamil, anak balita yang stunting dan calon pengantin (catin).
Sementara itu Kadis DP3AKB Lombok Timur H Ahmat menyampaikan, agar desa bisa mendayagunakan Tim Pendamping Keluarga atasi stunting yang ada untuk melakukan pendampingan terhadap calon pengantin, ibu hamil dan ibu pasca bersalin.
"Termasuk juga melakukan pendampingan kepada anak baduta dan balita. Tim Pendamping ini ada operasionalnya dari DP3AKB selama 1 tahun itu," ujarnya.
Baca juga: NTB dan Inggris Godok Kerja Sama di Bidang Lingkungan
Dalam rangka pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Lombok Timur ditekankan agar bisa memaksimalkan kegiatan posyandu, pertemuan keluarga balita.
Selain itu, iya juga berharap kepada seluruh kepala desa agar kelaurga yang ada ibu hamil dan balita tetap rutin untuk hadir di posyandu.
"Kami harap para remaja juga tetap rutin minum tablet tambah darah. Kami harap juga berharap agar dilakukan pendampingan secara khusus bagi keluarga-keluarga yang beresiko stunting dan melakukan pencegah pernikahan usia anak," pungkasnya.
Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.