KKN Mahasiswa
Mahasiswa KKN Unram Sulap Garam Lokal Jadi Produk Kecantikan di Desa Pijot
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Mataram (Unram) menyulap garam lokal Desa Pijot, Lombok Timur menjadi produk kecantikan.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Mataram (Unram) menyulap garam lokal Desa Pijot, Kecamatan Kruak, Lombok Timur menjadi produk kecantikan.
Hal ini dilakukan para mahasiswa KKN Unram karena melihat melimpahnya produksi garam di tempat tersebut, tapi potensinya belum banyak dioptimalkan.
Karena itu, mahasiswa KKN Unram berkolaborasi dengan pemerintah desa dan kecamatan hingga kelompok sekolah perempuan menginisiasi pembuatan produk garam SPA kecantikan.
Ketua KKN Unram Ramana Wahyu Hidayat menjelaskan, Desa Pijot memiliki banyak potensi sumber daya alam, salah satunya garam.
"Biasanya masyarakat hanya mengenal garam sebagai konsumsi, namun rupanya dia mempunyai manfaat untuk kecantikan, dan jauh sebelumnya garam juga bisa digunakan untuk terapi," katanya, menjawab TribunLombok.com, Rabu (8/2/2023).
Baca juga: Kadinkes Lombok Timur Ajak Mahasiswa KKN Unram Bantu Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
Pada hari Senin (6/2/2023), kelompok KKN Unram bersama pemerintah desa dan kecamatan secara resmi melounching produk garam SPA kecantikan yang diberi nama Putri Piju dan Pijot Beauty.
Dimana nantinya dua produk tersebut akan dijadikan sebagai salah satu oleh-oleh bagi wisatwan jika berkunjung ke Desa Pijot, Kecamatan Keruak, Lombok Timur.
Hal ini sesuai dengan program utama KKN yakni "Upgradeng Prodak Garam Spa Kecantikan, Sebagai Oleh-oleh Untuk Menunjang Sektor Wisata."
Program tersebut sejauh ini sudah berjalan sekitar 1 bulan di Desa Pijot, namun diakuinya respons masyarakat hingga pemerintah desa dan kecamatan sangat luar biasa.
"Respons dari pemerintah desa, sempat kami bicarakan dan positif, utamanya pak kades, dan ini termasuk ekonomi kreatif misalnya petani yang bertumpu pada petani, dengan hadirnya inovasi ini, insha Allah bisa menjadi penunjang ekonomi kerakyatan," katanya.

Melihat antusias tersebut, kelompok KKN Unram tambah semangat mensosialisasikan produknya.
Mereka menggandeng ibu sekolah perempuan dan staf desa menjadi partisifannya.
"Kalau untuk sosialisasi dan pelatihan, kami sudah dua kali melakukannya, pertama di kantor desa bersama ibu sekolah perempuan dan staf desa menjadi partisipan," katanya.
Untuk bahan sendiri dijamin aman, dikarenakan diambil dari bahan alami yang ada di Desa Pijot.
Terlebih dari segi pembuatan, paling diutamakan adalah higenitasnya.
"Untuk bahan pembuatan kami ambil dari bahan alami, dan diutamakan higenitas, utamanya, kami menggunakan esensial oil untuk menghilangkan," jelasnya.
Selebihnya, untuk sekarang pihaknya mengaku sedang berupaya menerbitkan izin edar supaya produk SPA garam kecantikan tersebut bisa diperjualkan bebas, bukan hanya saja di Desa Pijot.
Diharapkan produk tersebut bisa menjadi icont utama di Desa Pijot.
"Produk ini kita harapkan sebagai ikon dari Desa Pijot, dan harapan kami jika ada wisatawan yang datang ke pijot mereka punya ciri khasnya sendiri," ungkapnya.
Lebih lanjut Ramana mengakui, biaya produksi produk tersebut tidak sedikit, dimana satu kali produksi bisa menghabiskan anggaran Rp2 juta.
"Kalau sejauh ini dari RAB hampir Rp2 juta, soalnya esensial oilnya yang agak mahal," ungkapnya.
Namun diakuinya, produk ini masih dalam tahapan pengembangan.
Hingga ke depan bisa dipasarkan secara luas di Desa Pijot, dengan taksiran satu produk dijual Rp10 ribu - Rp15 ribu.
Diharapkan inovasi mahasiswa KKN Unram berlanjut sampai seterusnya.
Mengingat begitu banyak keuntungan, salah satunya sebagai upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat melalui ekonomi kerakyatannya.
"Harapan kami sendiri semoga inovasi yang kami bawa bisa berlanjut sampai sejauh mungkin, karena produk kami bukan hanya sesat, namun ini juga jangka panjang, dimana di dunia kecantikan juga perlu produk produk yang baru," kata Ramana.
"Kita lihat saja kebutuhan produk kecantikan baru setiap tahunnya selalu meningkat di pasaran, terlebih lagi produk yang kami buat ini dibuat dengan bahan alami," pungkasnya.
Terpisah, Camat Keruak Ahmad Subhan mengapresiasi apa yang di lakukan KKN Unram di Desa Pijot.
Terlebih lagi dalam upaya pemberdayaan dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
"Apresiasi kepada mahasiswa KKN tematik Universitas Mataram dan Pemerintah desa Pijot, begitu pula dengan karang taruna desa yang luar biasa, terus berkarya dan berinovasi untuk kemajuan desa," tuturnya.
Pemda Lombok Timur juga diharapkannya ikut mendukung produk ini karena selaras dengan Misi ketiga Bupati dan wakil Bupati Lombok Timur 2018-2023.
"Menumbuhkembangkan perekonomian masyarakat yang bertumpu pada pengembangan potensi lokal melalui sinergi fungsi-fungsi pertanian, peternakan, perdagangan, perikanan, kelautan, pariwisata dan sumber daya lainnya," kata Subhan.
(*)
KKN Tematik Desa Rempek Ajak Warga Mengolah Singkong Jadi Kuliner Keripik Stik |
![]() |
---|
Mahasiswa KKN Unram Kelurahan Dasan Geres Manfaatkan Limbah Bonggol Jagung Jadi Media Tumbuh Jamur |
![]() |
---|
Mahasiswa KKN Unram Budidayakan Ikan Sekaligus Tanaman dengan Metode Aquaponik |
![]() |
---|
Wabup KLU Terima KKN-PPM UGM dan Unram, Kolaborasi 2 Universitas di Gili Air |
![]() |
---|
KKN Unram Kenalkan Penanaman Sayur Sistem Hidroponik dan Pupuk Cair di Desa Menggala |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.