Sosok Inspiratif

Profil KH D Zawawi Imron, Penyair yang Membacakan Puisi dalam Acara Satu Abad NU

Dalam acara Resepsi Puncak Satu Abad NU, KH D Zawawi Imron membacakan sebuah puisi refleksi tentang perjalanan Nahdlatul Ulama.

|
Editor: Robbyan Abel Ramdhon
DOK. ISTIMEWA / TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE / PROGRESIF TV
Profil KH D Zawawi Imron, Penyair yang Membacakan Puisi dalam Acara Satu Abad NU- KH D Zawawi Imron membacakan sebuah puisi refleksi tentang perjalanan Nahdlatul Ulama, dalam acara Resepsi Puncak Satu Abad NU, Selasa (7/2/2023). 

TRIBUNLOMBOK.COM - D Zawawi Imron adalah seorang budayawan sekaligus tokoh karismatik Islam Nusantara.

Zawawi Imron lahir di Desa Batang-batang, Kabupaten Sumenep, pada 1 Januari 1945.

Dalam acara Resepsi Puncak Satu Abad NU, KH D Zawawi Imron membacakan sebuah puisi refleksi tentang perjalanan Nahdlatul Ulama, Selasa (7/2/2023).

Proril KH D Zawawi Imron

KH D Zawawi Imron mulai dikenal di gelanggang sastra nasional sejak terlibat dalam Temu Penyair 10 Kota di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada tahun 1982.

Baca juga: Kumpulan Twibbon 1 Abad NU, Harlah NU 2023, Lengkap dengan Cara Pasangnya

Namanya juga dicatat oleh penyair Subagio Sastrowardojo sebagai sastrawan berbakat dan potensial.

Bahkan kumpulan sajaknya Bulan Tertusuk Ilallang menginspirasi sutradara Garin Nugroho untuk memproduksi film layar perak dengan judul yang sama.

Pada tahun 1985, buku kumpulan sajaknya Nenek Moyangku Airmata, terpilih sebagai buku puisi terbaik oleh Yayasan Buku Utama.

Pada tahun 2012, ia menerima penghargaan The S.E.A Write Award di Bangkok, Thailand.

Baca juga: Makam Keramat Batu Layar Lombok Barat Ramai Peziarah, Pedagang Sekitar Dapat Berkah

Kemudian pada tahun 2018, ia menerima penghargaan sebagai tokoh berjasa di bidang kebudayaan dalam acara Kongres Kebudayaan Indonesia, Kemendikbud dan diserahkan langsung oleh Presiden RI, Jokowi.

Zawawi Imron menempuh pendidikan awalnya di Sekolah Rakyat, kemudian melanjutkan proses menuntut ilmu di Pesantren Lambicabbi, Gapura, Sumenep.

Ua hyga tergabung sebagai Anggota Dewan Pengasuh Pesantren Ilmu Giri (Yogyakarta) dan banyak berproses di daerah sekitarnya.

Tahun 2012 lalu, Zawawi Imron merilis buku puisi berjudul Mata Badik Mata Puisi, berisikan tentang geliat kehidupan warga Bugis dan Makassar.

Dan demikian, ia sampai hari ini terus menekuni proses kepenyairannya dan banyak menulis berbagai hal tentang Batang-batang, Madura, tanah kelahirannya.

 

Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved