Berita Bima

Tahun 2023 Ini PUPR Kota Bima Kerjakan Bagian Luar Masjid Raya Al Muwahidin

Agus menyebutkan pengerjaan Masjid Agung Al Muwahidin akan fokus pada bagian luar masjid seperti selasar masjid, pagar dan taman.

Penulis: Atina | Editor: Dion DB Putra
FOTO ISTIMEWA/KIRIMAN MITRA
Rancangan bentuk akhir dari perbaikan pembangunan Masjid Raya Al Muwahidin di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Gagal dikerjakan tahun 2022, Masjid Agung Al Muwahidin di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat  akan dilanjutkan pengerjaannya pada tahun 2023.

Pekerjaan lanjut bukan bangunan inti masjid, tapi berupa item mayor atau bagian luar masjid.

Baca juga: Dibidik APH, Pembangunan Masjid Agung Al Muwahiddin Tidak Bisa Dilanjutkan

Demikian diungkapkan Kepala Dinas ( Kadis) PUPR Kota Bima, Agus Purnama yang ditemani Kabid Ciptakan Karya PUPR Kota Bima, Fahat.

Kepada wartawan, Agus menyebutkan pengerjaan Masjid Agung Al Muwahidin akan fokus pada bagian luar masjid seperti selasar masjid, pagar dan taman.

Menurut dia, saat ini lantai 1 masjid sudah bisa digunakan jamaah atau warga untuk salat.

"Kalau sebelumnya kan tempat salat itu bagian bawahnya, kolom. Nah sekarang sudah bisa pada lantai satu itu," kata Agus Purnama, Kamis (12/1/2023).

Namun, lanjut Agus, dari luar penampilan Masjid Agung Al Muwahidin masih terlihat kumuh, kotor dan tidak tertata.

Itulah sebabnya pada tahun 2023 ini, pihaknya akan mempercantik visual luar masjid agar terlihat estetik.

Sedangkan untuk bangunan masjid, akan dilanjutkan pada tahun berikutnya dengan sisa anggaran Rp16 miliar.

Fahat menambahkan, pengerjaan penguatan struktur pada bangunan masjid baru mencapai 20-25 persen dari total yang harus dikerjakan.

Ia membeberkan, proses penguatan struktur masjid yang merupakan bangunan lama dan telah keropos tidak mudah.

Pada bagian dasar saja, sebutnya, ada tiga proses yang harus dilalui , satu di antaranya injeksi pada dasar bangunan.

"Besi-besi dan komponen bagian dasar itu diperkuat lagi, sesuai dengan rekomendasi tim Unram sebagai pihak independen penilai bangunan," kata Fahat.

Menurut dia, penataan selasar, taman dan pagar yang dilakukan pada tahun 2023 ini tidak akan rusak atau terganggu, ketika pekerjaan pada bagian pokok masjid dilakukan pada tahun 2024.

"Semoga juga tidak ada kenaikan harga bahan-bahan bangunan, sehingga pagu yang telah direncanakan bisa dibelanjakan," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved