Berita Lombok
Kasus Korupsi Bibit Sapi Lombok Barat, Kejari Mataram Belum Tetapkan Tersangka
Kasus dugaan korupsi pengadaan dan pendistribusian bibit ternak sapi di Dinas Pertanian (Distan) Lombok Barat tahun 2020 terus berproses di kejaksaan.
Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kasus dugaan korupsi pengadaan dan pendistribusian bibit ternak sapi di Dinas Pertanian (Distan) Lombok Barat tahun 2020 terus berproses di Kejaksaan Negeri (Kejari) Mataram.
Sebelumnya, penyidik Kejari Mataram menargetkan akan ada tersangka pada akhir November 2022.
Namun memasuki tahun 2023 penyidik belum juga menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.
Dalam kasus ini penyidik telah mencata beberapa bukti perbuatan melawan hukum (PMH).
Hanya saja sampai saat ini penyidik masih fokus bersama dengan inspektorat untuk menghitung kerugian negara (KN).
Baca juga: Partai Gerindra Pecat Kader Terlibat Korupsi, Usulan PAW Masuk ke DPRD Kabupaten Bima
Hal itu disampaikan Kasi Intelijen Kejari Mataram Ida Bagus Putu Widnyana, saat ini penyidik masih fokus pada proses penghitungan kerugian negara (KN).
Dimana tim penyidik secara intens terus berkomunikasi dengan Inspektorat Provinsi NTB.
"Kami masih fokus pada penghitungan KN dan Irbansus Inspektorat NTB ke Kejari untuk melakukan pendalaman," katanya, Rabu (11/1/2023).
Inspektorat NTB juga mempercepat penghitungan kerugian negara dalam kasus itu.
“Inspektorat NTB menyatakan ada hal yang harus ditambah penyidik, dan itu harus kami lakukan," sambungnya.
Meski begitu, upaya pemeriksaan terhadap sejumlah saksi juga masih dilakukan.
Sejauh ini, kata Widnyana, sejumlah saksi telah diperiksa, baik dari kelompok Tani, DPRD Lombok Barat, serta instansi terkait.
Akan tetapi untuk jumlah saksi sendiri dirinya mengaku tidak tahu persis.
"Saksi sudah kami periksa termasuk dari DPRD Lombok Barat, tapi jumlahnya saya tidak tahu persis nanti saya tanya ke Kasi Pidsus," ucapnya.
Proses pemerksaan bertujuan, jika penyidik menyatakan ada hal yang kurang barulah dipanggil saksi-saksi dimaksud.
Berdasarkan data LPSE Lombok Barat, pengadaan sapi tahun 2020 ada tiga paket pengadaan sapi.
Paket pertama jenis bibit sapi eksotis atau simental dengan pagu anggaran Rp540 juta dikerjakan CV NMU asal Lombok Tengah dengan penawaran Rp489 juta.
Paket kedua juga dikerjakan CV NMU dengan pengadaan bibit sapi jantan dengan harga penawaran Rp453,6 juta.
Paket ketiga menggunakan APBD Perubahan dengan pagu anggaran Rp2,2 miliar dengan total pengadaan sebanyak 264 ekor bibit sapi.
Lindungi Pekerja, Pemkab Lombok Timur Wajibkan BPJS Ketenagakerjaan untuk Semua Sektor |
![]() |
---|
Lombok Tengah Masuk Zona Hijau Kepatuhan Pelayanan Publik dengan Skor 91,96 |
![]() |
---|
Anggota DPR RI Lale Syifa Kembali Serahkan Bantuan Bagi Warga Terdampak Bencana di Lombok |
![]() |
---|
Unik Polres Lombok Tengah Tegur Pelanggar Lalu Lintas dengan Baca Quran |
![]() |
---|
Krisis Air Bersih di Desa Bilelando Lombok Tengah, Warga Hanya Andalkan Air Galon dan Bantuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.