8 Bulan di Penampungan dan Ingin Pulang, Calon PMI Asal Bima Dimintai Uang Rp20 Juta

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Nasib Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menjadi sorotan.

Sebuah akun media sosial Daela Dinda memposting 2 gambar yang menunjukkan kondisi penampungan calon PMI di Jakarta.

Akun tersebut juga menulis narasi yang menyebut para TKW sudah berbulan-bulan di penampungan dan tak kunjung diberangkatkan.

Ada 2 orang PMI, yang disebutkan bernasib pilu di lokasi tersebut.

Pertama, Hajrahtul Aswad berusia 25 tahun, warga Desa Raba Kecamatan Wawo.

Baca juga: PMI Tujuan Malaysia Diminta Tidak Kabur dan Tetap Jaga Sikap

Kemudian Kartini, asal Desa Belo Kecamatan Belo Kabupaten Bima.

Negara tujuan penempatan adalah Singapura dan disebutkan perusahaan yang berwenang adalah PT CPI.

Kedua TKW tersebut ingin mengundurkan diri, tapi justru diminta uang oleh pihak perusahaan sebesar Rp20 juta.

Media berhasil menghubungi perwakilan keluarga, 1 dari 2 TKW, yang kini ingin mengundurkan diri tersebut.

Perwakilan keluarga Kartini, Ikhsan yang dikonfirmasi membenarkan soal adanya permintaan uang Rp20 juta tersebut.

Ipar dari Ikhsan tersebut telah berada di penampungan selama 8 bulan.

Namun tak kunjung diberangkatkan dengan alasan majikan tujuan bekerja telah meninggal dunia.

Ia mengaku kecewa dengan sikap PT CPI Bima.

Menurut dia, permintaan perusahaan tersebut dianggap keterlaluan, tidak memikirkan ekonomi PMI yang bersangkutan.