Berita Kota Mataram
PMI Tujuan Malaysia Diminta Tidak Kabur dan Tetap Jaga Sikap
PT Cipta Rezeki Utama memberangkatkan 209 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) tujuan Malaysia.
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - PMI tujuan Malaysia diminta tidak kabur dan tetap menjaga sikap selama bekerja.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Cipta Rezeki Utama memberangkatkan 209 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) tujuan Malaysia.
209 PMI yang diberangkatkan tersebut merupakan buah dari kerjasama PT Cipta Rezeki Utama dengan perusahaan asal Malaysia yakni Sime Darby Plantation.
Pelepasan dilakukan di Kantor PT Cipta Rezeki Utama yang bertempat di Ampenan Kota Mataram, pada Kamis (29/12/2022) siang.
Baca juga: Peringatan Hari Migran Internasional 2022 di Lombok Timur, Menaker Ida Fauziah: Saatnya PMI Bangkit
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Wali Kota Mataram H Mujiburrahman, perwakilan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja MIgran (BP3MI), Direktur Utama PT Cipta Rezeki Utama H Edy Sofian, dan perwakilan Sime Darby Plantation beserta 209 PMI yang hendak diberangkatkan.
Dalam sambutannya, H Edy Sofian menyebutkan dirinya berkomitmen memberikan pelayanan yang optimal kepada PMI.
Dirinya mengingatkan agar seluruh PMI yang diberangkatkan untuk menjaga sikap dan tidak kabur saat berada di rantauan
"Total sebenarnya yang mau berangkat 550 orang, tapi untuk akhir tahun ini kita berangkatkan 209 orang dulu, sisanya awal Januari," kata H Edy Sofian.
Baca juga: Polda NTB Tangkap 2 Calo PMI Ilegal Tujuan Korea Selatan
Mayoritas PMI yang diberangkatkan berasal dari Lombok Timur dan Lombok Tengah.
"Kota Mataram sudah mulai ada peningkatan. Mungkin pengaruh covid, banyak yang terkena PHK kemudian coba cari modal ke Malaysia," jelasnya.
Dirinya mengaku, sejak 2003 telah melakukan pengiriman PMI ke Malaysia.
Dengan adanya kesepahaman antar seluruh pihak, PMI yang berangkat ke Negeri Jiran kini tidak dipungut biaya apapun alias 'zero cost'.
Adapun gaji yang bisa diperoleh PMI berkisar antara 1100 sampai dengan 13000 ringgit.
"Itu untuk kerja reguler kerja sampai jam 2 siang. Belum lagi kalau lembur 2-3 jam, bisa dapat 7 juta dari gaji pokok 5 juta," terangnya.