Pemakaman Jenazah Paus Benediktus XVI Istimewa dan Paling Unik Dalam Sejarah Dunia

Puluhan ribu orang hadir secara langsung di Lapangan Basilika Santo Petrus Vatikan saat misa pemakaman jenazah Paus emeritus tersebut.

Editor: Dion DB Putra
Photo by Alberto PIZZOLI / AFP
Para pengusung jenazah mengikuti Uskup Agung Jerman Georg Gaenswein membawa peti jenazah Paus Emeritus Benediktus XVI pada awal misa pemakamannya di lapangan Santo Petrus di Vatikan, pada 5 Januari 2023. 

Akan tetapi kali ini, setelah Paus Benediktus XVI mengundurkan diri hampir 10 tahun sebelum ia wafat, ada yang mengisi jabatan itu: penerusnya, Paus Fransiskus.

Untuk pertama kali dalam sejarah dunia, Paus Fransiskus memimpin pemakaman sesama paus.

Dalam sejarah Vatikan, hanya satu paus yang pernah dengan sukarela melepas takhta Santo Petrus dengan cara yang sama dengan Benediktus XVI.

Peristiwa itu terjadi pada abad ke-13, ketika Pietro Angeleri di Murrone, seorang pastor yang hidup sebagai petapa, secara tak terduga dipilih menjadi paus - karena ia bukan seorang kardinal.

Ia menjadi Paus Selestinus V. Namun, tak lama kemudian ia menyadari bahwa pekerjaan itu terlalu berat untuknya dan, setelah hanya enam bulan menjabat, memutuskan untuk mengundurkan diri dan kembali ke hidupnya dalam pengasingan.

Namun, kematian Selestinus terjadi dalam situasi yang sangat berbeda dari Benediktus XVI. Penerusnya, Paus Bonifasius VIII, khawatir Selestinus akan dipandang sebagai santo dan merasa terancam oleh potensi perpecahan di Gereja.

Karena itu Bonifasius VIII memerintahkan penangkapan Selestinus. Selestinus V meninggal dunia di dalam sebuah menara setelah 10 bulan dikurung, dan waktu itu tentu saja tidak ada pemakaman resmi yang diselenggarakan untuknya.

Para Kardinal dan Uskup menghadiri misa pemakaman Paus Emeritus Benediktus XVI di lapangan Santo Petrus di Vatikan pada 5 Januari 2023.  Paus Fransiskus memimpin pemakaman pendahulunya Benediktus XVI pada 5 Januari 2023 di Vatikan, sebuah peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya di zaman modern.
Para Kardinal dan Uskup menghadiri misa pemakaman Paus Emeritus Benediktus XVI di lapangan Santo Petrus di Vatikan pada 5 Januari 2023. Paus Fransiskus memimpin pemakaman pendahulunya Benediktus XVI pada 5 Januari 2023 di Vatikan, sebuah peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya di zaman modern. (AFP/ALBERTO PIZZOLI)

Pengunduran diri paus lainnya yang tercatat dalam sejarah tidak dilakukan secara sukarela, atau terjadi akibat pertengkaran internal.

Bahkan, pengunduran diri formal terakhir kali dilakukan pada 1415, ketika Gregorius XII, di tengah-tengah peristiwa yang disebut perpecahan Barat, mundur di bawah tekanan politik - dan penerusnya tidak dipilih sampai setelah ia meninggal, dua tahun kemudian.

2. Tidak diikuti pemilihan Paus baru

Salah satu peristiwa utama setelah kematian seorang paus adalah penunjukan penggantinya, yang harus dilakukan sesegera mungkin.

Pada tahun-tahun awal agama Kristen, para pemimpin dipilih dari antara para Rasul, dan kemudian di antara para pendiri gereja-gereja regional seiring Gereja dan Kristen berkembang.

Tetapi kemudian proses yang dikenal sebagai konklaf (dari bahasa Latin cum clavis, "dengan kunci") mulai berlaku, sebuah majelis kardinal yang "mengunci diri" di dalam sebuah ruangan untuk menunjuk pemimpin baru.

Foto selebaran yang diambil dan dirilis oleh The Vatican Media pada tanggal 5 Januari 2023 ini menunjukkan para pejabat sedang mempersiapkan peti jenazah mendiang Paus Emeritus Benediktus XVI di Basilika Santo Petrus di Vatikan.
Foto selebaran yang diambil dan dirilis oleh The Vatican Media pada tanggal 5 Januari 2023 ini menunjukkan para pejabat sedang mempersiapkan peti jenazah mendiang Paus Emeritus Benediktus XVI di Basilika Santo Petrus di Vatikan. (Photo by Handout / VATICAN MEDIA / AFP)

Cara menjalankan praktik ini sangat bervariasi selama berabad-abad (beberapa konklaf berlangsung selama bertahun-tahun), tetapi protokol standarnya adalah bahwa para kardinal bertemu di Kapel Sistina yang terkenal di Vatikan.

Di balik pintu tertutup dan melalui beberapa sesi pemungutan suara, mereka memilih nama orang yang akan menjadi pemimpin Gereja Katolik berikutnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved