Kasus Mutilasi di Bekasi: Korban Hilang 3,5 Tahun, Tak Tercium Bau Busuk Hingga Ada Taburan Kopi
Korban dugaan kasus mutilasi di Bekasi dilaporkan hilang selama 3,5 tahun. Selama ini warga tak mencium bau busuk, menurut saksi hanya ada aroma kopi.
TRIBUNLOMBOK.COM - Warga Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dibuat gempar dengan adanya kasus mutilasi.
Kasus tersebut terbongkar setelah korban mutiasi ditemukan di salah satu kontrakan daerah tersebut.
Jasad korban mutilasi yang berjenis kelamin wanita itu ditemukan di boks kontainer.
Terduga pelaku menyimpan jasad tersebut di kamar mandi kontrakannya.
Kini, kasus tersebut telah ditangani oleh pihak berwajib.
Sementara terduga pelaku diketahui berinisial EL (34).
Berdasarkan informasi yang beredar, terduga korban dilaporkan hilang sejak 3,5 tahun yang lalu.
Selain itu, selama ini warga mengaku tidak mencium bau busuk.
Mengutip dari berbagai sumber, berikut deretan fakta mengenai kasus tersebut.
Tak Tercium Bau Busuk
Hal tersebut diungkapkan oleh Alfian, ketua RT setempat.
Menurutnya, selama ini warga tidak pernah mencium bau tidak sedap.
Padahal, kondisi jenazah saat baru ditemukan telah membusuk.
"Memang ditemukan ada boks dan itu dibuka, itu saya menyaksikan bareng sama yang punya kontrakan sama anggota kepolisian," kata Alfian, Selasa (3/1/2023) seperti dikutip dari Tribunnews.
Dia yang mendampingi pihak kepolisian saat melakukan penggeledahan pada Jumat (30/12/2022) dini hari, sama sekali tidak mencium bau busuk.
"Kantongnya pun terpisah-pisah, rapih gitu dikemasnya tanpa bau kita buka kontrakan tanpa tercium bau," ucapnya.
Bau yang tercium saat itu hanya aroma kopi, sebab di sekitar lantai kamar mandi terdapat taburan bubuk kopi.
Baca juga: Mutilasi di Bekasi: Bermula dari Laporan Orang Hilang, Pelaku Simpan Jasad Korban dalam Waktu Lama
"Ditemukan itu di kamar mandi itu ditaburin bubuk kopi dan dikemas rapih, ada kaya cairan gitu, entah cairan apa atau cairan kimia," ujarnya.
Menurut Alfian, polisi saat itu meminta pengurus lingkungan dan pemilik kontrakan sama-sama menyaksikan pembongkaran bungkusan plastik di dalam boks.
Ada tiga lapis plastik untuk tiap bungkus, seluruhnya tertutup rapat dengan lakban laiknya paket barang.
"Dilapis-lapis tiga kantong plastik sampah, itu pun di lipet-lipet, bukan diiket ujungnya, disusun kayak paketan rapih," jelasnya.
Bagian pertama yang terlihat adalah gumpalan darah dan rambut, di dalamnya juga sudah tidak utuh karena sudah membusuk.
"Pas buka pertama, ada gumpalan darah, terus banyak belatung tuh yang banyak mati," jelas dia.
Pelaku ditangkap
M Ecky Listiantho (34) alias EL yang ditangkap seusai ditemukan jasad wanita yang telah dimutilasi di kontrakannya.
EL yang dilaporkan menghilang pada Jumat (23/12/2022), berujung pada polisi menemukan jasad wanita.
Polisi terkejut karena jasad wanita dalam kondisi sudah dimutilasi di kontrakan pelaku di Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (30/12/2022).
Melansir tayangan TV One, menurut keterangan warga setempat bernama Dian Ardiansyah, pelaku sempat terpantau membawa wanita bertubuh kecil masuk ke kontrakan.
Kejadian itu menurut penjelasan Dian terjadi pada Juli 2022.
"Sekitar lima bulan yang lalu," ujar Dian, Minggu (1/1/2023).
Dian menyampaikan, tetangga kontrakan dan warga sekitar juga tidak pernah mendengar adanya keributan dari dalam kamar pelaku ataupun mencium bau busuk.
Baca juga: 5 Terpidana Mati di Dompu Ajukan PK, Hasil Autopsi 2 Korban Tidak Ditemukan Luka Mutilasi
"Tahunya setelah kejadian malam Jumat kemarin baru warga tahu," kata Dian menceritakan ketika polisi memeriksa tempat kejadian perkara (TKP).
Dian mengatakan, pelaku sejak tiga bulan yang lalu sudah tidak pulang ke kontrakannya.
Baru-baru ini pihak kepolisian berhasil mengungkap cara pelaku memutilasi korban.
"Informasi hasil penyelidikan kami (korban) dipotong menggunakan gergaji listrik," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Sabtu (31/12/2022).
Kombes Hengki menjelaskan, tulang korban yang diperiksa oleh ahli forensik ternyata menunjukkan bentuk bergerigi.
"Ini jadi pertanyaan kita lagi kenapa kok tetangganya tidak ada yang dengar dan sebagainya."
"Kenapa begitu permisif mayat sekian lama ada di sana tapi tidak ada yang tahu atau peduli," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, potongan tubuh berjenis kelamin wanita ditemukan di kamar mandi kontrakan Kampung Buaran RT 01 RW 02 Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Bekasi, Jumat (30/12/2022) dini hari.
Polisi awalnya melakukan penyelidikan terkait laporan orang hilang pria berinisial EL (34), dia teridentifikasi menyewa kamar kontrakan lokasi penemuan mayat.
Saat dilakukan pengeledahan di kontrakan EL, polisi justru menemukan dua boks berisi potongan tubuh wanita.
Tidak lama dari penemuan mayat, EL datang ke kontrakan. Dia langsung diamankan polisi untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Hilang 3,5 Tahun
Angela, kata Turyono, telah menghilang sejak Mei 2019 lalu dan tak pernah mengabari keluarga sampai akhirnya dikabarkan menjadi korban mutilasi.
Jauh sebelumnya, Turyono menyatakan bahwa adiknya hilang kontak dengan pihak keluarga dan rekan kerjanya pada Senin (24/6/2019) di Bandung.
Baca juga: Ayah di Riau Mutilasi Anak Usia 9 Tahun: Ngamuk Bawa Parang, Pukul Mobil Orang Hingga Serang Petugas
Kala itu, posisi terakhir Angela berada di Hotel Grand Cordella, Kota Bandung, untuk melaksanakan tugas dari kantornya. Angela Hindriati bekerja di perusahaan Superindo di Jakarta.
"Informasi yang kami terima dari rekan kerjanya, bahwa Angela ditugaskan ke Bandung hanya seorang diri. Tanggal 21 Juni 2019 adik saya masih ke Superindo Ciputat, kemudian keesokan harinya tugas ke Superindo Pondok Kelapa dan lanjut ke Cibinong. Pada 23 Juni 2019 berangkat ke Bandung untuk tugas, check out dari hotel pada Senin (24/6/2019) sekira pukul 10.00 WIB," kata Turyono Wahadi, Senin (29/7/2019), dilansir dari TribunJabar.
Pada Senin (24/6/2019), sekitar pukul 12.00 WIB, Turyono mengatakan bahwa Angela masih berkomunikasi (chat) di grup Whatsapp kantornya.
Dalam percakapan di grup Whatsapp tersebut, Angela Hindriati menyampaikan bahwa dirinya sedang dalam perjalanan pulang dari Bandung ke Jakarta, kemudian tidak ada lagi kabar darinya.
Informasi hilangnya Angela Hindriati pertama kali disampaikan oleh rekan kantornya kepada kakak Angela dan Turyono yang tinggal di Pamulang, Tangerang Selatan.
"Dari rekannya kantor menelepon kakak saya yang tinggal di Pamulang, menanyakan keberadaan Angela karena belum masuk kantor dan belum menyerahkan laporan proposal hasil dari penugasan di Bandung," kata Turyono.
Saat itu pihak keluarga tidak langsung menghubungi polisi, tetapi mencari informasi melalui rekan-rekan dan sahabat Angela.
Setelah upaya yang dilakukan tidak membuahkan hasil, keluarga Angela melapor ke Polsek Setiabudi, Kuningan, Jakarta Selatan.
Namun, karena posisi terakhir Angela berada di Kota Bandung, pihak kepolisian di Jakarta menolak laporan tersebut dan menyarankan keluarga Angela untuk langsung membuat laporan ke wilayah hukum Polda Jabar.
"Itulah alasannya, kami baru melaporkan pada Jumat (26/7/2019) ke SPKT Polda Jabar," kata Turyono seperti dikutip dari Kompas.
Selama kurang lebih 3,5 tahun dinyatakan hilang, Angela Hindriati berhasil diketahui keberadaannya, tetapi dalam kondisi yang tidak bernyawa dan tubuhnya tidak utuh.
Guna memastikan korban mutilasi adalah Angela, penyidik Polda Metro Jaya membongkar makam anak Angela yang bernama Anna Laksita Leialoha.
Makam Anna yang dibongkar penyidik Polda Metro Jaya berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
(Tribun Jakarta/Warta Kota/ Tribunnews/ TribunJabar) (Kompas)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/Tim-gabungan-dari-Indonesia-Automatic-Fingerprint-Indetification-System.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.