Berita Nasional
PS Hizbul Wathan UMY Tolak Kehadiran Arema FC di Sultan Agung, Sebut Singo Edan Tak Berempati
Penolakan terhadap Arema FC berasal dari kontestan Liga 3 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yakni PS Hizbul Wathan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
TRIBUNLOMBOK.COM - Arema FC dikabarkan mendapat penolakan bertanding di Stadion Sultan Agung Bantul.
Penolakan terhadap Arema FC berasal dari kontestan Liga 3 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yakni PS Hizbul Wathan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Rencana kehadiran Arema FC yang tak disambut baik oleh PS Hizbul Wathan itu diketahui berkaitan dengan Tragedi Kanjuruhan tahun lalu.
Melalui akun Twitter resmi mereka, PS Hizbul Wathan UMY menegaskan sikap Arema FC yang ingin bertanding di Stadion Sultan Agung tidak tepat.
Baca juga: Minta Maaf ke Aremania Soal Tragedi Kanjuruhan, Kapolres Malang: Semoga Para Korban Khusnul Qotimah
"Dear @AremafcOfficial, kami hanya tim kecil yang bermarkas di DIY. Kami kumpulkan dana dari donator dan sponsor sedikit demi sedikit untuk persiapan Liga 3. Gara2 kalian, liga 3 DIY batal. Lalu kalian mau menggunakan SSA (Stadion Sultan Agung) untuk liga 1. Sungguh tiada empati!" cuit PS Hizbul Wathan UMY, @PS_HW_UMY.
PS Hizbul Wathan menuturkan bagaimana para pemain muda mereka mempersiapkan diri untuk berkarir di lapangan hijau, kemudian pupus imbas ulah Arema FC.
"Pemain kami sudah berlatih demi asa mengembangkan karir dan masa depan. Kecerobohan klub, Panpel, aparat dan suporter kalian @AremafcOfficial menghancurkan harapan tunas-tunas muda yang ingin mengembangkan diri di atas lapangan hijau. Liga 3 DIY batal, kalian justru ke SSA!," tegas PS Hizbul Wathan UMY.
Mereka juga menjelaskan, hal yang paling mendasar dari sikap penolakan itu adalah empati.
Baca juga: Ada Agenda Penting Bersama FIFA, Ketua PSSI Iwan Bule Mangkir dari Pemeriksaan Tragedi Kanjuruhan
Mereka tegas menyebut diri berpihak pada korban dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
"Di saat yang bersamaan, kami telah mempersiapkan tim untuk berlaga di Liga 3 Daerah Istimewa Yogyakarta. Kami sadar, kami adalah tim kecil dari Liga 3."
"Namun kami berusaha merawat sepakbola dengan memberi ruang kepada para pemain muda yang ingin mengembangkan karier. Para pemain kami sudah berlatih untuk menyambut kompetisi. Di tengah kondisi yang penuh duka, tiba-tiba ada klub Liga 1 yang ingin menggunakan Stadion Sultan Agung."
Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.