Liga 1
Liga 1 2022 Resmi Dilanjutkan: Alasan Menpora, Kelanjutan Tragedi Kanjuruhan Hingga Jadwal Pekan 12
Menpora menyatakan, kompetisi sepak bola Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 kembali bergulir karena pemain timnas butuh pertandingan beratmosfer kompetisi.
TRIBUNLOMBOK.COM - Kompetisi sepak bola Liga 1 2022 Indonesia kembali digelar pada hari Senin (5/12/2022).
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengungkapkan alasan di balik digelarnya kembali Liga 1 2022.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memberi update terkait tragedi Kanjuruhan.
Simak ulasan selengkapnya mengenai pernyataan kedua menteri berikut ini.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali
Menpora menyebutkan bahwa para pemain tim nasional membutuhkan pertandingan beratmosfer kompetisi seperti Liga 1 2022.
Hal itu, lanjut Menpora, diperlukan karena timnas Indonesia akan menghadapi dua turnamen dalam waktu dekat.
Dua turnamen yang dimaksud antara lain Piala AFF 2022 dan Piala Dunia U20 pada 2023.
"Kompetisi ini sangat dibutuhkan oleh tim nasional kita karena kita tahu bahwa kita sebentar lagi akan menghadapi AFF," kata Zainudin Amali dalam konferensi pers di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta, Senin (5/12/2022).
"Kita akan main di Piala AFF," tambahnya seperti dikutip dari Kompas.
"Kemudian yang kedua, persiapan kita menjadi tuan rumah Piala Dunia 20, FIFA World Cup Under 20 Tahun 2023," ujarnya melanjutkan.
Konferensi pers ini turut dihadiri Menkopolhukam Mahfud MD dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Zainuddin Amali mengatakan, para pemain saat ini memang sedang mengikuti pusat pelatihan yang dipimpin oleh pelatih Shin Tae Yong.
Namun, ia menekankan bahwa tidak mungkin para pemain terus-terusan mengikuti pelatihan terpusat karena membutuhkan atmosfer kompetisi yang sesungguhnya.
Baca juga: Liga 1 Indonesia Digelar Lagi, Liga 3 Asprov PSSI NTB Belum Jelas
"Sebab kalau uji tanding atau try out katakanlah ke luar negeri, itu tidak seperti atmosfer kompetisi," kata Zainudin Amali.