Stafsus Ketua BPIP Apresiasi Rachmat Hidayat karena Konsisten Jaga Ideologi Pancasila
Romo Benny Susetyo memberi apresiasi tinggi kepada Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan H Rachmat Hidayat karena dianggap konsisten jaga Pancasila.
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Sirtupillaili
Selain itu, ke depan, nilai-nilai Pancasila itu juga harus dibuat kekinian.
Misalnya dengan memanfaatkan platform media sosial seperti dengan melibatkan selebgram.
Anak-anak muda juga mesti didorong dan dilibatkan untuk membuat dan melahirkan konten-konten yang kental dengan nilai-nilai Pancasila.
“Dengan cara ini, Pancasila mampu mengatasi gempuran ideologi dari luar itu. Di sinilah kemampuan kita membagun yang disebut kesadaran untuk kritis terhadap media yang menyebarluaskan nilai ideologi yang bertentangan dengan Pancasila,” katanya.
Karena itu, menjadi sangat penting konsep kekinian sembari juga mengangkat budaya lokal.
Sehingga dalam kesempatan yang sama, budaya daerah ditampilkan dan menjadi kekuatan untuk mengatasi gempuran ideologi-ideologi dari luar.
Taman Sari Keberagaman
Sementara itu, Rachmat Hidayat mengemukakan, dengan beragamnya suku, agama, budaya, adat istiadat masyarakat yang mendiami Pulau Lombok dan Sumbawa, maka boleh dibilang, Bumi Gora adalah miniatur Indonesia.
Keberagaman itu disebut Anggota Komisi VIII DPR RI ini sebagai berkah bagi NTB.
“Selalu di dalam setiap keberagaman akan ada keindahan dan kekuatan,” ucap tokoh kharismatik yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan NTB ini.
Karena keberagaman itu pula, Rachmat acap menyebut NTB tak ubahnya taman sari keberagaman umat beragama.
Di mana aktivitas masyarakatnya bisa menjadi teladan dalam toleransi, sehingga menjadi contoh toleransi yang baik antar umat beragama daerah-daerah lain di nusantara.
“Toleransi di NTB tak boleh terkoyak. Karena itu, semua kita di NTB harus memiliki komitmen yang sama kuatnya untuk terus menjaga dan merawat keberagaman Bumi Gora,” imbuh Rachmat.
Ditegaskannya, keberagaman itulah yang akan modal besar bagi NTB dalam menggerakkan pembangunan daerah.
Syaratnya, harus mampu dirangkai dalam untaian kebangsaan.
Karena itu, politisi Senayan tiga periode ini berharap, masyarakat NTB akan terus menjadi masyarakat yang mengedepankan toleransi, menghargai perbedaan, welas asih, gotong royong, dan patuh pada hukum.
(*)