Catatan Sepak Bola
Menguap dalam 60 Detik
Salut untuk Messi dan Mbappe, dua sahabat di klub Paris Saint-Germain. Terima Argentina dan Prancis yang telah menghibur dunia.
Memasuki babak kedua, Argentina tetap mendominasi jalannya pertandingan. Mereka terus menggempur untuk menambah gol.
Saat pertandingan tersisa 10 menit dan orang mulai berpikir Argentina menang, bintang Prancis Kylian Mbappe mengubah jalan cerita. Drama menegangkan berawal dari sini.
Keunggulan Argentina menguap ke langit Lusail hanya dalam waktu 60 detik di penghujung babak kedua.
Kylian Mbappe memborong dua gol pada menit ke-80 dan ke-81. Pendukung Prancis yang diam seribu bahasa sontak berdendang ria.
Gol pertama Mbappe dari titik putih. Gol kedua tercipta begitu indah hasil tembakan anak muda berusia 23 tahun itu jarak dekat yang membuat Emiliano Martinez meringis.
Drama terulang di masa perpanjangan waktu 2 x 15 menit. Lionel Messi memperlihatkan kelas kebintangannya saat dia mencetak gol pada menit ke-108. Argentina unggul 3-2.
Namun, keunggulan tersebut menguap lagi 120 detik menjelang wasit berkepala plontos asal Polandia, Szymon Marciniak meniup peluit akhir.
Kylian Mbappe mencetak hattrick. Dia kembali mengukir dari titik penalti. Skor imbang 3-3.
Ketegangan tidak hanya memuncak di Stadion Lusail. Dunia ikut berdebar menanti siapa pemenang pesta Qatar 2022.
Kemenangan Argentina berkat sukses empat eksekutor penalti, yaitu Lionel Messi, Paulo Dybala, Leandro Paredes, dan Gonzalo Montiel.
Prancis hanya menghasilkan gol melalui Kylian Mbappe dan Randal Kolo Muani. Sedangkan Kingsley Coman dan Aurelien Tchouameni gagal menjebol gawang Martinez.
Kylian Mbappe luar biasa. Tiga dari empat golnya malam itu ke gawangArgentina dia cetak dari titik penalti. Dia tampil begitu dingin, tenang dan meyakinkan.
Benar-benar seorang bintang bola yang sudah merasakan trofi juara Piala Dunia dalam usia masih 18 tahun.
Tak pelak lagi Lionel Messi dan Kylian Mbappe adalah pemimpin orkestra final Piala Dunia 2022. Dua bintang beda usia yang sungguh memukau dunia.
Legenda Inggris Alan Shearer memuji. "Terima kasih Messi dan Mbappe. Argentina terus berjuang, mentalitas Prancis yang terus yakin mengejar ketingggalan. Sungguh luar biasa," kata Alan Shearer.
Gelar Piala Dunia 2022 itu terasa lebih manis karena Lionel Messi kini sejajar dengan Mario Kempes dan Diego Maradona, dua bintang sepak bola Argentina 1978 dan 1986.
Karier Lionel Messi bersama La Albiceleste malah lebih sempurna daripada dua pendahulunya lantaran telah menghadirkan trofi Piala Dunia U20, Copa America, Piala Dunia, serta medali emas Olimpiade.
Messi yang telah menjalani lima Piala Dunia (2006, 2010, 2014, 2018, 2022) kini mengoleksi 12 gol dan tercatat sebagai pencetak gol terbanyak Argentina di turnamen terakbar.
Pemain kelahiran Kota Rosasio, Argentina, 35 tahun lalu ini penampilan terbanyak di Piala Dunia dengan 26 laga yang melampaui legenda Jerman, Lothar Matthaus.
Messi juga menjadi pemain pertama di Piala Dunia yang mengkreasikan 20 gol (12 gol dan delapan asisst). Dia melewati rekor Miroslav Klose (16 gol dan tiga asisst) dan Ronaldo Nazario (15 gol dan empat asisst).
Sukacita Natal dan Tahun Baru
Sukses Argentina di Piala Dunia 2022 sungguh membawa kebahagiaan bagi rakyat Argentina yang kini terjerat krisis ekonomi. Setidaknya mereka boleh merayakan sukacita menjelang Natal dan Tahun Baru.
Sukacita tersebut tersembul indah antara lain terlihat di kawasan Obelisk, jantung ibu kota Buenos Aires, pada hari Minggu 18 Desember 2022.
Manusia menyemut di sana. Laporan media menyebutkan, jutaan warga Argentina memadati jalanan ibu kota Buenos Aires begitu Argentina menang 4-2 dalam adu penalti.
Di Rosario, kampung halaman Messi dan Angel Di Maria, para penggemar tim saingan Newell's Old Boys dan Rosario Central mengubur perbedaan mereka pada level klub. Mereka sama-sama merayakan kemenangan.
"Tim nasional menyatukan semua orang. Bisa dilihat penggemar Central dan Newell berpelukan dan bernyanyi. Itu hal terindah yang pernah ada," kata Nahuel Cantero (21), seorang warga setempat.
Para pemain tim nasional Argentina dijadwalkan tiba di Argentina, Senin malam waktu setempat, 19 Desember 2022.
Rangkaian perayaan dan parade sudah menanti kepulangan para pahlawan itu pada Selasa 20 Desember 2022.
Bagaimana Prancis? Tentu saja kekalahan di final melawan Argentina sangat menyakitkan Hugo Lloris dan kawan-kawan.
Si Biru gagal mempertahankan gelar juara yang sudah di depan mata gara-gara tidak semua algojo penalti siap menanggung tekanan mental.
Apapun hasil akhir final Piala Dunia 2022, dunia bersyukur memiliki anak bola jenius dan rendah hati seperti Messi dan Mbappe.
Kalaupun Messi pensiun, dunia tak perlu galau dan baper. Toh sudah ada Mbappe yang kepiawaiannya nomor wahid. Masa depannya di ladang bola masih panjang amat.
Begitulah hukum alam. Anak bola selalu lahir di zamannya. Messi pergi datanglah Mbappe.
Salut untuk Messi dan Mbappe, dua sahabat di klub Paris Saint-Germain. Terima Argentina dan Prancis yang telah menghibur dunia.
Danke, sepak bola! (*)