Pilkada 2024
Penjabat Gubernur Berpotensi Gerus Kekuatan Petahana di Pilkada 2024, Zulkieflimansyah Buka Suara
kekuasaan penjabat gubernur yang relatif lama akan mengganggu konsolidasi pemenangan paket petahana Zul-Rohmi di Pilakda NTB 2024.
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
"Saya juga belum tentu maju, kecuali saya sudah pasti maju. Nanti kita lihat hasil surveinya gimana. Kalau masyarakat masih menginginkan kita untuk maju, kita beristikharah."
"Tapi kalau masyarakat enggak ingin kita maju, ya kita dukung yang diinginkan masyarakat," ungkapnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu membenarkan memang saat ini daya terima dirinya di masyarakat paling unggul dibanding tokoh-tokoh lain di NTB.
"Ya karena masih inkumben, inkumben selalu diuntungkan. Simple saja, jangan sok-sok terkenal, jangan sok-sok diunggulkan. Inkumben punya keuntungan itu," kata mantan anggota DPR RI itu.
Zulkieflimanyah menuturkan, pengalaman dirinya bertarung di Pilkada menunjukkan bahwa untuk meningkatkan elektabilitas setiap bulan tidaklah mudah.
Dirinya pun mengelak anggapan bahwa kuatnya intensitas dirinya turun ke masyarakat menjalang akhir jabatan untuk mengunci simpul-simpul kekuasaan.
Ia mengklaim, kebiasaan turun ke masyarakat telah ia lakukan sejak dilantik menjadi Gubernur NTB.
Lebih jauh, Zilkieflimansyah melihat dinamika pilkada 2024 tidak bisa dihitung terlalu dini.
Pasalnya seluruh sunber daya akan dikerahkan untuk pemenangan Pilpres dan Pileg 14 Februari 2024 mendatang.
"Orang udah sibuk pileg, sibuk pilpres, belum ada sengketa pileg dan pilpres. Menurut saya, ke depan itu dunianya sudah beda," ungkapnya.
Soal nama-nama yang berpotensi menjadi penjabat gubernur, Zulkieflimansyah menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo.
Nantinya, akan ada mekanisme pengusulan baik dari DPRD Provinsi, Kepala Daerah, hingga Mendagri.
"Pengalaman kemarin, karena penanggung jawab ini kan Pak Tomsi, bekas Kapolda NTB. Beliau cerita ke saya, banyak rekomendasi yang masuk ke Presiden tapi ternyata Presiden memutuskan yang lain."
"Sampai tahun depan dinamikanya masih cair dan bisa berubah," ungkapnya.
Ia pun secara eksplisit menyebutkan sejumlah figur NTB yang secara administratif lolos kualifikasi menjadi penjabat gubernur.
Ada nama Sekretaris Daerah NTB Lalu Gita Ariadi, Rektor UIN Mataram Prof TGH Masnun Tahir, Rektor Universitas Mataram Prof Bambang Hari Kusumo.
"Pak Iqbal Dubes Turki mestinya juga bisa, ada juga yang DPD Pak Nizar," jelasnya.
Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.