Berita Bima
Bantuan PKH Warga di Kota Bima Diterima Orang Lain Selama 5 Tahun, Dinsos Akui Data Salah
Penyaluran bantuan sosial berupa Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) diduga salah data.
Penulis: Atina | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Penyaluran bantuan sosial berupa Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) menuai soal.
Seorang warga bernama Suharni mengungkap, telah masuk data sebagai penerima PKH sejak 5 tahun lalu, tapi baru satu kali menerima bantuan.
Selebihnya, yang menerima bantuan adalah orang lain dengan nama yang sama dengan dirinya, tapi berbeda NIK.
"Harusnya saya mendapatkan PKH sejak tahun 2017 lalu," ungkapnya saat dihubungi sejumlah media, Selasa (13/12/2022).
Suharni mengungkap, Nomor Induk Kependudukan (NIK) miliknya diduga dipinjam untuk penyaluran PKH bagi salah seorang warga.
Baca juga: Penerima BPNT di Bima Dipaksa Beli Sembako Rp500 Ribu, Dinsos Berkilah Kejadian di Luar Kemampuan
Kondisi ini lakukan secara berturut-turut dari tahun 2017 lalu, hingga berjalan pada tahun 2022 ini.
"Saya dapat PKH satu kali itu, karena dapat undangan langsung dari kantor pos kemarin. Kalau tidak dapat itu, pasti saya tidak pernah tahu kalau saya masuk dalam data PKH," beberapa Suharni.
Ia juga mengungkap, saat pencairan sempat ditahan oleh pegawai Dinas Sosial Kota Bima pada November 2022.
Bahkan Suharni mengatakan, pernah mendapatkan penjelasan dari pegawai dinas sosial jika ada kebijakan baru dari pusat, bantuan PKH bisa diterima orang lain meskipun NIK yang digunakan miliknya.
"Satu kali terima Rp450 ribu. Selama lima tahun, hanya satu kali saya terima sendiri karena selebihnya orang lain yang terima," tandasnya.
Suharni mengaku bingung, kenapa NIK miliknya bisa digunakan orang lain sebagai penerima PKH.
Ia pun sudah melakukan upaya konfirmasi ke Dinas Sosial (Dinsos) secara langsung, tapi tidak mendapatkan respons sama sekali. Termasuk dari pendamping PKH.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Bima Yuliana yang dikonfirmasi TribunLombok.com belum merespons baik telepon maupun pesan yang dikirim melalui WhatsApp.
Tetapi mengutip penjelasan Dinsos melalui Kahaba.net, Kadis Dinsos Kota Bima Yuliana mengaku ada kesalahan data.