8 FAKTA Erupsi Gunung Semeru 4 Desember 2022: Sumber, Potensi Ancaman, hingga De Javu 2021

Erupsi Gunung Semeru Minggu 4 Desember 2022 ini mengingatkan pada peristiwa serupa pada 4 Desember 2021 silam

PVMBG
Penampakan awan panas guguran di lereng Gunung Semeru saat erupsi Minggu (4/12/2022). Erupsi Gunung Semeru Minggu 4 Desember 2022 ini mengingatkan pada peristiwa serupa pada 4 Desember 2021 silam. 

"Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan," ucap BNPB dalam imbauannya di salah satu update unggahan di akun resmi Twitternya @BNPB_Indonesia.

Larangan beraktivitas itu didasarkan pada fakta bahwa kegiatan di radius tersebut berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Mmasyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

4. Waspada Awan Panas dan Lahar

PVMBG mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Baca juga: Karakter Eksplosif Erupsi Gunung Semeru, PVMBG: Waspada Awan Panas Guguran, Lahar di Aliran Sungai

Penampakan Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru menerobos jembatan darurat Besuk Kobokan, Minggu (4/12/2022).
Penampakan Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru menerobos jembatan darurat Besuk Kobokan, Minggu (4/12/2022). (Twitter BNPB_Indonesia)

5. Karakter Erupsi Gunung Semeru

Dalam siaran pers PVMBG, dijelaskan bahwa karakter Erupsi Gunung Semeru saat ini adalah berupa erupsi eksplosif yang berselang seling dengan erupsi efusif.

Letusan abu bertipe vulcanian terjadi setiap hari, yang terkadang disertai guguran lava serta awan panas guguran.

Aliran awan panas guguran tersebut mengarah ke bukaan kawah sebelah tenggara, yaitu mengarah ke hulu Besuk Kobokan, Besuk Bang, dan Besuk Kembar.

6. Aktivitas Kegempaan Jelang Erupsi

Masih dikutip dari siaran pers PVMBG, Letusan abu terjadi dengan rata-rata 88 kali erupsi per hari.

Awan panas guguran terjadi 2 kali dengan jarak luncur maksimal mencapai 4,5 kilometer dari puncak.

Asap kawah utama teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga tebal dan tinggi mencapai 50 – 1500 meter dari puncak.

Aktivitas kegempaan terekam 2919 kali Gempa Letusan, 2 kali Gempa Awan Panas, 81 Gempa Guguran, dan 137 kali Gempa Hembusan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved