Pemilu 2024
Jelang Tahun Politik, Sari Yuliati Dorong Mahasiswa Unram Turut Jaga Kerukunan
Anggota DPR RI fraksi Partai Golkar dapil Pulau Lombok Sari Yuliati mengingatkan agar mahasiswa lebih berhati-hati menjelang tahun politik.
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Anggota DPR RI fraksi Partai Golkar dapil Pulau Lombok Sari Yuliati mengingatkan agar mahasiswa lebih berhati-hati menjelang tahun politik 2023 dan 2024.
Pasalnya, di momen-momen tersebut, sejumlah politisi lazim melakukan kampanye dengan penggiringan opini yang dapat merusak kerukunan di tengah masyarakat.
Anggota Komisi III DPR RI itu menyoroti khusus soal narasi-narasi yang mempertentangkan antara agama dan pancasila di genting tahun politik.
Anasir itu, lazim digunakan sejumlah politisi untuk menarik simpati publik.
Baca juga: Isu PDIP Gabung Gerindra-PKB Menguat, Pengamat Ungkit Perjanjian Mega-Prabowo Tahun 2014
"Fenomena ini, suka atau tidak suka lahir ketika ada pemilu, baik pilpres maupun pileg. Memang sah-sah saja, sebab dalam politik how to influence people."
"Tapi kita tidak boleh lengah, terlena," kata Sari saat memberikan materi di acara Bedah Musik Kebangsaan yang digelar BPIP di Universitas Mataram, pada Kamis (1/12/2022).
Menurut Sari, orang-orang yang membenturkan pancasila dengan agama sebetulnya tidak memahami relasi intim antar keduanya.
Pancasila dengan lima silanya, kemudian diperas lagi menjadi trisila, dan kemudian dipersempit menjadi hanya satu sila atau ekasila akan menyisakan sila pertama yakni Ketuhanan yang Maha Esa.
Baca juga: Golkar NTB Pasang Sari Yuliati hingga Ahyar Abduh di Pileg DPR RI Dapil Lombok, 2 Nama Ini Tidak Ada
Sila pertama tersebut, memberikan tafsir yang amat luas bahwa agama memang sejatinya merupakan cikal bakal dari lahirnya pancasila.
Oleh karenanya, ia mengajak ratusan mahasiswa Unram untuk hadir di tengah masyarakat untuk meluruskan pemahaman atau narasi yang membenturkan agama dengan pancasila.
"Mahasiswa harus menjadi speaker di masyarakat. Kalau ada kontestasi politik, sah-sah aja politisi membuat cata seperti itu, tapi kita yang ikuti itu yang salah."
"Kita harus menjadi pioner untuk mendudukkkan dengan benar apa itu agama dan apa itu pancasila," beber politisi Partai Golkar itu.
Dalam kesempatan tersebut, Sari mendorong agar BPIP untuk lebih kreatif dalam membumikan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, khususnya bagi milenilai.
Dirinya mengapresiasi kegiatan yang dilakukan BPIP di Unram dengan menggelar Bedah Lagu Kebangsaan yang ditujukan guna melakukan sosialisasi nilai-nilai pancasila melalui musik.