Hadiri Seminar Kepemudaan KNPI NTB, Refly Harun Soroti Agenda Terselubung Narasi Ancaman Resesi 2023

Dalam pemaparannya, Refly Harun menyoroti tentang narasi resesi yang terus berulang disuarakan pemerintah.

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
TribunLombok.com/ Lalu Helmi
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun (kiri) dan Ketua DPD KNPI NTB H Baihaqi (kanan) di acara seminar Kepemudaan, Senin (29/11/2022). 

“Tapi jangan lupa, di dalam kita menjalankan enterpreneur jangan hanya menjadi bagian kecil dari jaringan bisnis yang dikuasai oleh pemain atau pengusaha luar khususnya dari pengusaha-pengusaha China,” sentilnya.

Mengacu dari cita-cita presiden pertama RI Ir Soekarno, tentang Trisakti sebuah bangsa dikatakan berdaulat bila mampu membangun tiga bidang penting.

Antara lain daulat di bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan. Maka membangun semangat enterpreneur bukan hanya dalam cita-cita kecil atau sekadar memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

Melainkan, gagasan besar untuk benar-benar berdaulat pada bangunan ekonomi sendiri.

“Itu salah satu cita-cita bung Karno tentang Trisakti,” tekannya.

Baca juga: Jadwal Kapal Rute Lembar Menuju Padangbai, 30 November 2022

Sementara itu, Ketua DPD KNPI NTB H Baihaqi memaparkan perspektifnya. Ada atau tidak ancaman resesi di depan, pemuda wajib berdikari dalam bidang ekonomi.

Ada alasan yang lebih substantif daripada sekadar ketakutan resesi yakni kemapanan sebagai kunci menuju kehidupan yang madani.

“Bagaimana kita bisa mendiami, tinggal, dan membangun negeri kalau kita tidak mapan secara ekonomi,” ujarnya.

Kemapanan ekonomi juga menjadi jalinan keamanan. Ia melihat, bagaimana persoalan ekonomi menjadi biang dari persoalan baik dalam tatanan sebuah negara ataupun lingkup keluarga yang lebih kecil.

“Jadi ada atau tidak ancaman resesi dunia, kita sebagai anak muda harus mampu berdikari dalam bidang ekonomi,” tekannya.

Maka menjadi masuk akal, hari ini KNPI terus mengampanyekan tentang enterpreneur.

Hal itu dipandang bisa menjadi solusi untuk memperkuat perekonomian secara fundamental.

“Di mana kita sebagai aktivis yang sudah dibekali dengan nilai moral, intelektualitas, kapasitas, dan konektivitas ketika digabungkan dengan konsep enterpreneurship maka akan di harapkan mampu untuk mencapai kemandirian secara ekonomi,” ujarnya.

Walaupun politik memiliki sisi yang tak tergantikan. Sehingga, darinya dapat mencapai tujuan yang lebih baik dan maslahat bagi bangsa.

“Sekalipun kita mempunyai cita-cita luhur dalam bidang politik,” pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved