Berita Lombok Timur
DPRD Lombok Timur Ancam Usul Pembubaran PD Agro Selaparang yang Merugi Sepanjang Tahun
Pada tahun ini saja, PD Agro Selaparang telah mendapatkan anggaran sebesar Rp 2 miliar lebih
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Perusahaan Daerah (PD) Agro Selaparang mendapatkan teguran keras dari Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Lombok Timur.
Hal ini lantaran kinerja dari PD Agro Selaparang yang setiap tahun terus merugi.
Sekertaris Tim Pansus Pendapatan Pada Komisi III DPRD Lombok Timur Hasan Rahman bahkan mengancam PD Agro Selaparang dibubarkan.
"Untuk PD Agro Seleparang, kalau 3 bulan tidak ada perbaikan dari Pak Bupati (Sukiman Azmy) maka kita usulkan dibubarkan saja," tegas Hasan saat ditemui TribunLombok.com, Selasa (22/11/2022).
Baca juga: Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy Sebut Pemasukan Keuangan PD Agro Selaparang Masih di Bawah Standar
Hasan menginginkan adanya evaluasi secara menyeluruh pada birokrasi PD Agro Selaparang.
Mengingat saat ini, sepanjang tahun anggaran PD Agro Selaparang tak pernah sekalipun memberikan keuntungan bagi Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Timur.
Pada tahun ini saja, PD Agro Selaparang telah mendapatkan anggaran sebesar Rp 2 miliar lebih.
"Setiap tahun sudah berulang, sebelumnya sudah kita berikan anggaran namun habis juga pada tahun ini," tuturnya.
Oleh karenanya, jelas Hasan, strategi selanjutnya agar PD Agro Selaparang ini tidak bangkrut maka perlu dievaluasi yang menyeluruh.
"Artinya kalau tidak berani mengurangi personelnya maka kurangi gaji pegawainya. Semula yang mendapatkan Rp 2 juta per-bulan sekarang menjadi Rp 250 (ribu) saja," katanya.
Hasan menerangkan, semisal juga PD Agro Selaparang pendapatannya Rp 100 juta pada rentetan 3 bulan ini, maka Rp 50 juta untuk digunakan menggaji pegawainya.
"Kalau tidak seperti itu tidak bisa, tidak akan sehat," tegas Hasan.
Ia juga mengomentari jual beli beras yang dilakukan Pemda bersama dengan PD Agro Selaparang.
Sebelumnya juga sempat menjadi tuntutan keras Mahasiswa melalui demonstrasinya beberapa waktu yang lalu.
"Apa yang diasumsikan oleh teman-teman mahasiswa benar adanya, jadi dalam waktu 3 atau 4 bulan, kalau tidak manajemennya (PD Agro Selaparang) diperbaiki malah manajemennya akan kolaps," kata Hasan.
Untuk beras, kata Hasan, tidak usah terlalu muluk-muluk, lebih baik PD Agro Selaparang fokus pada usahanya yang benar saja.
Baca juga: Diskusi HIPMI NTB: CEO Daun Agro Ajak Anggota HIPMI Masuk ke Usaha Pertanian
Demikian juga dengan lini usaha pupuk.
"Karena itu yang harusnya di lakukan, PD Agro Selaparang kita buat untuk menekan itu. Sehingga membantu petani agar pupuk ini tidak menjadi langka atau mahal. Dan kalau beras tidak perlu, di tingkat masyarakat sudah banyak yang menjualnya," sebutnya.
Justru Hasan menilai kebijakan jual beli beras yang di lakukan PD Agro Selaparang akan meningkatkan inflasi.
Terlebih dengan mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk membeli beras di PD Agro Selaparang.
(*)