Update Gempa Cianjur: Telan 56 Korban, Aliran Listrik Terputus, 25 Gempa Susulan dan RS Membludak
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, masih ada potensi gempa susulan pasca gempa bumi pertama di wilayah Cianjur, Jawa Barat.
Selain korban jiwa dan luka-luka, gempa juga sempat menyebabkan aliran listrik ke 366.675 pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Kabupaten Cianjur, Jabar, terputus.
Hal itu disampaikan Manager PLN UP3 Cianjur, Muhammad Hermansyah kepada Tribunnews.com, Senin (21/11/2022).
"Gempa yang mengguncang Cianjur Senin siang (21/11/2022) pukul 13.21 WIB mengakibatkan (listrik) padam di sejumlah wilayah di Cianjur. Petugas PLN bergerak cepat memulihkan kelistrikan," tutur Hermansyah.
Dia menjelaskan, 21 penyaluran pelanggan (penyulang) dan 1.957 gardu distribusi terdampak gempa, sehingga aliran listrik terputus.
Hermansyah mengatakan, saat ini petugas dari PLN tengah berupaya memulihkan kondisi kelistrikan di daerah yang terdampak gempa.
“Kami terus berupaya memulihkan kelistrikan di Cianjur. Setelah memastikan tidak ada gempa susulan, petugas bergerak ke lapangan untuk menormalkan kondisi kelistrikan,” ungkapnya.
Hermansyah pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap bahaya kelistrikan akibat bencana.
Dia meminta kepada masyarakat untuk mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter saat terjadi bencana.
Sudah 25 Kali Gempa Susulan
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, masih ada potensi gempa susulan pasca gempa bumi pertama di wilayah Cianjur, Jawa Barat, pukul 13.21 WIB pada Senin (21/11/2022).
Sejauh ini, berdasarkan data BMKG pukul 16.00 WIB, sudah terjadi 25 kali gempa susulan.
"Masih ada (potensi gempa susulan)," kata Daryono dalam konferensi pers secara daring, Senin (21/11/2022).
Ia menyampaikan, pihaknya akan terus memantau gempa susulan hingga besok, Selasa (22/11/2022) pagi, untuk menganalisis gempa susulan berakhir.
Baca juga: Update Korban Gempa Cianjur, 46 Orang Meninggal Dunia dan 700 Orang Luka-luka
"Kita akan pantau terus dan sampai besok pagi kita akan hitung, dan akan jadi acuan kita dalam estimasi kapan gempa berakhir. Kalau tengah malam, kita belum bisa hitung sampai kapan peluruhan terjadi," ujar Daryono seperti dikutip dari Kompas.
Daryono mengungkapkan, banyaknya gempa susulan dari pergerakan sesar di zona perbatasan Sukabumi, Cianjur, dan Padalarang ini terjadi mengingat kategorinya sebagai gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake).