Update Gempa Cianjur: Telan 56 Korban, Aliran Listrik Terputus, 25 Gempa Susulan dan RS Membludak
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, masih ada potensi gempa susulan pasca gempa bumi pertama di wilayah Cianjur, Jawa Barat.
Gempa dangkal ini memiliki gempa susulan yang banyak karena berada di batuan yang relatif rapuh.
Oleh karenanya, BMKG belum bisa memprediksi seberapa besar kekuatan gempa susulan.
"Ke depan kita akan terus mendapatkan catatan update gempa susulan. Apakah itu lebih besar? Itu belum kita prediksi karena masih unexpectable. Yang pasti karakteristik gempa dangkal akan diikuti aktivitas gempa susulan yang cukup banyak," kata Daryono.
Pasien di RS Membludak
Pasien korban gempa Cianjur terus berdatangan ke RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) malam.
Dari pantauan Kompas.com di lokasi pukul 18.33 WIB, karena banyaknya korban yang harus mendapat perawatan medis membuat penanganan pasien meluber hingga ke halaman rumah sakit.
Cukup sering terdengar "jeritan" suara sirine ambulans yang terus berdatangan beradu dengan teriakan warga yang meminta masyarakat membuka akses masuk menuju pintu rumah sakit.
Di halaman rumah sakit, para korban tergeletak dengan perawatan seadanya. Tenda peleton dipasang untuk melindungi warga dari hujan.
Ratusan tenaga medis tampak sibuk mengurus pasien. Selain banyaknya korban yang harus dirawat, minimnya penerangan kian mempersulit petugas.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil datang dengan didampingi Bupati Cianjur Herman Suherman.
Setiba di rumah sakit, pria yang akrab disapa Emil itu berinteraksi dengan warga. Beberapa warga bahkan menangis sambil menahan kesakitan.
Emil kemudian berkoordinasi dengan Pemkab Cianjur untuk mempersiapkan kebutuhan logistik. Salah satu yang paling dibutuhkan yakni tenaga medis dan obat-obatan.
"Saya sudah meminta Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) untuk menyiapkan pasukannya untuk digeser ke Cianjur dan juga ambulans-nya," jelas Emil seperti dikutip dari Kompas.
(Tribunnews) (Kompas/ Kompas TV)