Aksi Protes HMI Lombok Timur di Kantor Bupati Ricuh, Pagar Kantor di Amuk Massa
Hasilnya mahasiswa mendobrak masuk dengan melakukan pengerusakan pada pagar kantor Bupati Lombok Timur.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Lombok Timur, Senin (21/11/2022).
Aksi tersebut sempat berlangsung ricuh hingga aksi saling dorong aparat dan mahasiswa tak terelakkan.
Hasilnya mahasiswa mendobrak masuk dengan melakukan pengerusakan pada pagar kantor Bupati Lombok Timur.
Aksi tersebut dilakukan massa aksi dikarenakan adanya dugaan alih fungsi Kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Timur sebagai tempat praktik jual beri beras, yang disinyalir beras tersebut bukan beras asli masyarakat Lombok Timur.
Sehingga HMI meminta Bupati Sukiman Azmi membentuk Pansus untuk mengevaluasi direksi PD Agro Selaparang bahkan membubarkan Agro, yang disinyalir terlibat dalam praktik jual beli beras tersebut.
Baca juga: Pilgub NTB 2024: PKS Sebut Survei Zul-Rohmi Selalu Tempati Posisi Teratas Dibanding yang Lain
"Kami meminta Bupati Lombok Timur untuk mengevaluasi Direksi PD.Agro Selaparang Secepatnya." ucap Kordum Aksi Zulhuda saat dtemui TribunLombok.com di tengah masa aksi.
Lebih lanjut Huda menyebut, Selama ini PD Agro selalu mengalami kerugian, karenanya anggaran yang diberikan Agro Oleh Pemda Lotim sebaiknya digunakan untuk mensejahterakan fakir miskin dan masyarakat yang tidak mampu.
"Untuk apa kita biayaai perusahaan yang tiap tahun rugi, lebih baik anggaran tersebut diberikan kepada fakir miskin," tegasnya.
Tak sampai di situ, Huda juga menduga kebijakan Pemda yang menganjurkan ASN Beli beras tidak lepas dari peran cukong yang memonopoli beras.
Padahal banyak pengusaha yang lebih layak dan memiliki beras yang lebih berkualitas.
Baca juga: Wanita Asal Kota Mataram Tipu Korbannya hingga Rp540 Juta, Janjikan Proyek Sekolah serta SPBU
"Beras ini hanya numpang lewat di PD Agro, karena ini permainan dari para cukong," imbuhnya.
Lebih jauh Mahasiswa semester akhir pada salah satu perguruan tinggi tersebut kembali menegaskan, agar seluruh jajaran direksi
PD Agro di evaluasi total, karena dianggap tidak becus kelola perusahaan.
"Kami tegas katakan, bahwa jajaran direksi PD Agro agar segera di evakuasi total," pungkasnya.
Sementara Asisten I Sekretariat Daerah Lombok Timur drh. Achsan Nasirul Huda yang menemui massa Aksi akan menyampaikan apa yang menjadi tuntutan akan disampaikan kepada Bupati.
"Kami akan sampaikan semua tuntutan teman-teman mahasiswa kepada pimpinan," ujarnya.
Baca juga: Beredar Video Mobil Pikap di Gili Trawangan, Begini Penjelasan Kepala Desa
Terpisah Direktur Umum PD Agro Selaparang mengkalim sudah menjalankan regulasi sesuai dengan aturan.
Bahkan sumber beras disinyalir bersumber dari pengusaha yang memang berkecimpung dalam dunia tersebut, serta bersumber dari petani Daerah selatan yang notabene betul-betul hasil panen mereka.
"Yang jelas beras ini berasal dari petani, dipastikan tidak ada monopoli dalam kebijakan tersebut," papar Ali Rafsanjani menjawab TribunLombok via whatsapp.
Dirinya juga menegaskan tidak ada intervensi pihak manapun dalam program tersebut, murni dijalankan sesuai regulasi dan kualitas mengikuti harga.
"Tidak ada intervensi siapapun dalam hal ini, kami tegak lurus jalankan aturan," bebernya.
Lebih jauh dijelaskan Ali, kendati penolakan masif dilakukan terhadap program tersebut, dirinya terus fokus mendistribusikan beras tersebut kepada ASN sebagai langkah memajukan perusahaan.
"Kami fokus distribusikan beras tersebut, sambil memikirkan bagaimana agar beras tersebut bisa di suplai ke luar daerah," tutupnya.
(*)