WSBK Mandalika 2022
Himpunan Masyarakat Lombok di Jakarta Doa Bersama dan Seminar Sukseskan WSBK Mandalika 2022
Salah satunya datang dari warga Lombok di Jakarta yang tergabung dalam Himpunan Masyarakat Lombok (HIMALO) dan Laskar Sasak.
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Dion DB Putra
Menurut Suhaimi Ismy, mestinya Pemda NTB itu harus belajar banyak dari Bali.
Artinya, NTB tidak boleh merasa gengsi. Karena bagaimanapun, Bali memang sudah jauh lebih dulu terkenal di mancanegara.
"Maksud saya, kalau Bali itu disamping gegap gempita penyambutannya terhadap tamu, Bali juga menyiapkan berbagai jenis souvenir dan oleh-oleh. Karena orang cenderung mencari khas-khas daerah berupa souvenir, dan lain sebagainya. Tapi kita di NTB ini masih miskin (kurang) terkait hal itu," ujarnya.
Suhaimi melihat perlunya menggalakkan kembali semacam oleh-oleh khas daerah k yang akan menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi tamu.
Kepala Badan Penghubung Daerah NTB, Sahrirrohman mengapresiasi kegiatan seminar nasional dan doa bersama yang digelar HIMALO.
Sahrir, demikian Sahrirrohman biasa disapa mengatakan WSBK Mandalika 2022 diharapkan mampu memecahkan rekor 50 ribu penonton.
Setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) di masing-masing OPD lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB diimbau membelikan tiket WSBK untuk masyarakat yang tidak mampu membeli tiket, minimal tiket bisa menonton di kelas festival.
Diakui Sahrir, perhatian pemerintah pusat terhadap Pemerintah Daerah (Pemda) NTB sangat luar biasa.
Bayangkan daerah NTB yang dulunya tidak punya harga. Tapi kini, dengan adanya bandara internasional, Sirkuit Mandalika, tentu ini menjadi berkah yang luar biasa.
"Memang, dengan adanya musibah pandemi Covid-19 dan kita melewati masa-masa sulit pascagempa bumi 2018 lalu, tentu anggaran di Badan Penghubung NTB sangat sulit," ucapnya.
Beberapa kepala penghubung dari berbagai provinsi di Indonesia menginginkan adanya acara atau kegiatan di NTB.
Bila menjadi tuan rumah, maka harus menyiapkan tempat, transportasi, souvenir, dan sebagainya.
"Bahkan saking kepinginnya para kepala perwakilan dan stafnya dari sejumlah daerah di Indonesia untuk membuat kegiatan di Lombok, seperti dari Sulawesi Tengah mengalokasikan anggarannya untuk mengadakan acara di Lombok nanti sekitar akhir November atau awal Desember. Kami dari NTB diminta untuk menyiapkan transportasi lokal untuk bolak-balik selama acara berlangsung. Hal ini perlu kita disyukuri di tengah keterbatasan ini,’’ ungkapnya.
Sahrir menjelaskan NTB sebagai bagian dari Indonesia, saat ini sedang mempersiapkan diri menuju momentum bersejarah Indonesia Emas 2045.
Pada tahun 2045 mendatang, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70 persen-nya dalam usia produktif (15-64 tahun).