Lombok FC Beri Beasiswa untuk Empat Pemain di Undikma, Tanggung Seluruh Biaya Kuliah hingga Sarjana
Lombok Football Club (Lombok FC) berikan beasiswa S-1 untuk empat skuadnya di Universitas Pendidikan Mandalika (Undikma).
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Sementara itu, Chairman Lombok FC yang juga pendiri klub, H Bambang Kristiono, menegaskan, dirinya ingin para pemain Lombok FC memiliki pandangan bahwa pendidikan formal sama pentingnya dengan prestasi di lapangan.
Karena itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini tak ingin ada pemain Lombok FC mengenyampingkan pendidikan di perguruan tinggi setelah menamatkan pendidikan menengah mereka.
“Pendidikan formal itu sangat penting dimiliki setiap orang dalam kehidupannya. Termasuk para pemain Lombok FC,” imbuh HBK.
Politisi Partai Gerindra ini menegaskan, pendidikan formal merupakan tempat untuk mempersiapkan seseorang agar siap terjun dalam masyarakat.
Pendidikan formal pula yang akan memberi kesempatan untuk memperoleh suatu pekerjaan yang layak.
“Menamatkan sekolah di perguruan tinggi, dan meraih gelar sarjana akan menjadikan para pemain Lombok FC memiliki nilai tambah yang besar dalan perjalanan karir mereka,” kata HBK.
Ia ingin para pemin Lombok FC, bisa sukses layaknya nama-nama besar dalam gelanggang sepakbola nasional bahkan dunia.
Disambut Sujud Syukur
Para pemain Lombok FC yang mendapat beasiswa tak bisa menyembunyikan rasa syukur mereka atas perhatian besar yang diberikan oleh pendiri dan manajemen klub.
Baca juga: Update Klasemen Liga 3 NTB 2022: PS Mataram Tempel Lombok FC di Puncak, Perslobar di Papan Tengah
“Kami benar-benar seperti mendapat durian runtuh. Ini benar-benar di luar ekspektasi kami. Terima kasih kami yang tinggi untuk Pak HBK dan manajemen Lombok FC untuk seluruh perhatian yang diberikan kepada kami para pemain,” kata Muhammad Ali.
Penjaga gawang Lombok FC ini berasal dari Kembang Kerang, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur.
Ali yang matang ditempa di Liga Antar Kampung (Tarkam) sebelum bergabung dengan Lombok FC, menamatkan pendidikan sekolah menengahnya di SMA 1 Aikmel pada tahun 2020.
Selepas itu, Ali sempat melanjutkan pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Namun, dirinya memilih cuti setelah memasuki semester tiga.
Ali memang bukan berasal dari keluarga berlebih. Dirinya sudah ditinggal sang ayah saat usianya masih tiga bulan.
Sementara sang ibu, sudah tiga tahun ini bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Arab Saudi.