Berita Bima
BPBD Kota Bima Klaim Sudah Ada Warga Bantaran Sungai Padolo yang Bongkar Sendiri Rumahnya
Warga bantaran Sungai Padolo Kota Bima tersebut berada di Kelurahan Paruga, yakni Herman Ahmad yang sudah membongkar sendiri rumahnya
Penulis: Atina | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima mengklaim saat ini sudah ada warga bantaran Sungai Padolo yang membongkar sendiri rumahnya.
Setidaknya ada 2 nama warga, yang disebutkan BPBD Kota Bima telah dan akan bongkar rumahnya secara mandiri.
"Bukan dibongkar oleh pemerintah ya, tapi dibongkar sendiri," kata Plt Kalak BPBD Kota Bima, Sukarno, Senin (7/11/2022) sore.
Warga tersebut berada di Kelurahan Paruga, yakni Herman Ahmad yang sudah membongkar sendiri rumahnya.
Baca juga: Pemilik Ruko di Bantaran Sungai Padolo Ogah Diganti Rugi dengan Rumah di Kadole
Sementara Suhermaji, warga yang sama statusnya saat ini rumahnya siap dibongkar.
Selain itu ungkap Sukarno, pada sisi selatan gedung eks Surabaya Teater, sudah disisir dan telah diukur batas-batasnya.
Kemudian pembongkaran mandiri sudah dilakukan oleh beberapa warga.
Meski tidak ada pembongkaran oleh tim dari pemerintah sambungnya, tadi pagi sudah ada pencanangan pembongkaran diawali oleh Asisten 1 Setda Kota Bima di Kelurahan Dara.
"Iya tadi pencanangan oleh Pak H Gawis selaku Asisten 1," katanya.
Sayangnya, Sukarno tidak menyebutkan berapa jumlah pasti rumah yang telah dibongkar oleh pemiliknya.
Ia mengaku, data akan dikoordinasikan dengan lurah setempat.
"Jumlah pastinya mungkin besok pagi, karena di lapangan masih ada pembongkaran mandiri oleh warga," pungkasnya.
Pada berita sebelumnya, rencana pembongkaran rumah warga di bantaran sungai Padolo gagal pada Senin pagi tadi.
Meski tim percepatan yang terdiri dari sejumlah OPD telah hadir, tapi tidak terlihat adanya gerakan pembongkaran.
Baca juga: Pembongkaran Rumah di Bantaran Sungai Padolo Kota Bima Gagal
Warga tetap menolak, karena menuntut kelengkapan fasilitas dasar di pemukiman relokasi di Kadole.
Seperti Masjid, sekolah PAUD, Polindes hingga jaringan telepon.
Warga juga menuntut perlakuan yang sama, pada ruko-ruko yang berjejer di sepanjang bantaran sungai untuk dibongkar juga.
(*)