Tragedi Halloween
Tragedi Halloween Itaewon: Ratusan Orang Sesak Napas dan Henti Jantung Seusai Terlibat Saling Dorong
Setidaknya 153 orang dinyatakan tewas dalam tragedi Halloween Itaewon Seoul, Korea Selatan. Mereka mengalami sesak napas dan henti jantung.
TRIBUNLOMBOK.COM - Tragedi Halloween Itaewon Seoul, Korea Selatan menyisakan duka di hati banyak orang.
Bagaimana tidak, tragedi Halloween Itaewon tersebut telah menelan korban hingga 153 orang.
Insiden yang terjadi pada Sabtu (29/10/2022) itu bermula ketika 100.000 orang memadati sebuah gang sempit di daerah Itaewon.
Mereka merayakan pesta Halloween pertama di Korea Selatan sejak pandemi Covid-19.
Sekira pukul 22.22 waktu setempat, keadaan darurat pertama dilaporkan.
Kala itu, ratusan orang memadati gang sempit dekat Hotel Hamilton, Itaewon.
Jumlah massa semakin banyak setelah beberapa orang keluar dari hotel.
Selain itu, ada juga orang dari stasiun bawah tanah Itaewon.
Sontak, aksi saling dorong tak bisa terhindarkan.
Beberapa orang kemudian terjatuh akibat hal tersebut.
Baca juga: Fakta Tragedi Halloween Itaewon: Lebar Gang Hanya 4 Meter, Ambulans Kesulitan Jangkau Para Korban
Akibatnya, ada orang yang tertindih oleh massa lain.
Hal itu membuat beberapa korban mengalami sesak napas dan henti jantung.
Laporan yang didapat Hindustan Times mengungkapkan, lebar gang Itaewon di lokasi tragedi Halloween Korea hanya empat meter, bahkan mobil sedan pun susah masuk.
Ambulans kesulitan menjangkau lokasi karena padatnya massa.
Polisi kemudian naik ke atap mobil untuk memerintahkan massa memberi jalan bagi ambulans dan meninggalkan lokasi.
Oleh karena ambulans tak kunjung mencapai lokasi, tenaga medis darurat dibantu warga sekitar yang sedang melintas melakukan CPR kepada para korban.
"Jumlah korban yang tinggi akibat dari banyak orang terinjak-injak selama acara Halloween," kata petugas pemadam kebakaran Choi Seong-beom kepada wartawan di tempat kejadian pada Minggu pagi, menambahkan bahwa jumlah korban tewas bisa bertambah.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun tv lokal YTN, Lee Beom-suk sebagai dokter yang memberikan pertolongan pertama kepada para korban menggambarkan kekacauan di tragedi Halloween Itaewon seperti dikutip dari Kompas.
"Ketika saya kali pertama mencoba CPR, ada dua korban tergeletak di trotoar.
Tapi jumlahnya langsung melonjak setelah itu, melebihi jumlah responden pertama di tempat kejadian," kata Lee, dikutip dari kantor berita AFP.
"Banyak orang di sekitar datang untuk membantu kami dengan CPR."
"Sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata," tambahnya.
"Begitu banyak wajah korban pucat. Saya tidak bisa menemukan denyut nadi atau napas mereka dan banyak dari hidungnya berdarah.
Ketika saya mencoba CPR, saya juga memompa darah keluar dari mulut mereka,"
Baca juga: Kondisi Itaewon Setelah Tragedi Halloween: Garis Polisi Terpasang, Banyak Barang Pribadi Tertinggal
Foto-foto AFP dari lokasi tragedi Halloween Itaewon menunjukkan sejumlah jenazah tersebar di trotoar ditutupi kain, dan pekerja darurat mengenakan rompi oranye mengangkut lebih banyak mayat dengan tandu ke dalam ambulans.
153 Orang Tewas
Sejauh ini jumlah total korban tewas akibat kerumunan massa dalam pesta Halloween di gang sempit Itaewon Seoul bertambah menjadi 153 orang.
Demikian disampaikan tim pemadam kebakaran kota itu pada hari Minggu waktu setempat (30/10/2022).
Baca juga: Korea Berduka, 149 Orang Tewas Dalam Pesta Halloween Itaewon di Gang Sempit
Sebelumnya, 149 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam gelombang kerumunan yang tampak pada perayaan Halloween di Itaewon, area yang terletak di ibu kota Korea Selatan (Korsel), Seoul.
Pihak berwenang telah berbagi sedikit informasi tentang penyebab resmi kematian dan cedera yang dialami ratusan peserta Halloween.
Namun kantor berita Yonhap melaporkan orang-orang yang tewas mayoritas mengalami serangan jantung dan kesulitan bernapas.
Dikutip dari laman CNN, Minggu (30/10/2022), Presiden Korsel Yoon Suk-yeol bahkan telah mendesak para pejabat terkait untuk segera mengidentifikasi para korban, karena banyak orang yang tergabung dalam pesta itu hingga saat ini masih belum ditemukan.
Video dan foto menunjukkan adegan kekacauan yang terjadi di distrik klub malam populer di Seoul, dengan orang-orang tampak tergeletak di jalan-jalan dan di atas tandu saat petugas darurat membantu mengevakuasi para korban.
Korban tewas diperkirakan akan terus bertambah, seiring dengan meningkatnya korban luka yang kini dibawa ke rumah sakit seperti dikutip dari Tribunnews.
(Tribunnews/ Kompas)